PADANG, (GemaMedianet.com) — Manajer Tim Sepakbola Legendaris PS Machudum, H.Suparman memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan Kompetisi Liga Askot PSSI Padang 2020.
Ia menilai, di tengah kondisi persepakbolaan di Sumatera Barat, khususnya di Kota Padang yang jauh melorot dan hancur-hancuran beberapa tahun belakangan ini, tampak mulai bergairah sejak dihelatnya Kompetisi Liga Askot PSSI Padang 2020.
"Apalagi kompetisi ini berlangsung selama lima bulan, tentu banyak diikuti klub-klub sepakbola yang baru, dan melahirkan bibit baru bagi kiprah persepakbolaan di Sumatera Barat khususnya Kota Padang," ujar Manajer Tim PS Machudum, Suparman kepada GemaMedianet.com di sela-sela Kompetisi Liga Askot PSSI Padang 2020 yang mempertandingkan PS Machudum VS Navigasi FC di Lapangan Hijau Brandon Lapai, Minggu (14/3/2020) sore.
Menurut Suparman, yang juga pemain PS Machudum Angkatan Pertama ini, dengan adanya Kompetisi Liga Askot PSSI Padang 2020 ini maka menjadi ajang pemanasan bagi PS Machudum menuju Liga III.
"Ini pemanasan, tetapi serius bagi PS Machudum untuk masuk ke Liga III," ungkap mantan manajer tim PSP ini.
Ia bertekad untuk memberikan yang terbaik bagi bagi PS Machudum. Apalagi klub ini merupakan klub legendaris, dan perlu dikelola secara moderen.
"Belum lagi, sepengetahuan dirinya PS Machudum belum pernah kalah kecuali draw/seri, ini tradisi yang perlu dipertahankan. Sekaligus menjadi tantangan yang cukup berat," ujar pria low-profile ini.
Meski menurutnya, hal itu tidaklah mudah, namun ia bertekad menggapai harapan dan asa dengan gemilang.
"Ke depan kita berharap PS Machudum menjadi klub sepakbola profesional, dan oleh karena itu untuk pemain kita seleksi dari daerah, pemain yang belum memiliki klub, bahkan karyawan kita sendiri untuk menghemat biaya," tukasnya.
Terakhir ia berharapan agar pemerintah setempat lebih serius memberi perhatian kepada persepakbolaan di Sumatera Barat umumnya, dan Kota Padang khususnya.
Menurutnya lagi, selama ini pemerintah tidak serius, karena itu perlu diperhatikan tiga hal yang menjadi pesan dari Gubernur Azwar Anas ketika itu, yakni sumbar daya manusia yang bagus, kebersihan kota dan sepakbola.
"Selama ini pemerintah kan tidak berbakat, lebih cenderung ke main band dan balap balap. Sementara sepakbola yang merupakan olahraga rakyat tertinggal dan ditinggalkan," tukasnya.
Seperti diketahui, dalam pertandingan sore antara PS Machudum VS Navigasi FC hingga akhir pertandingan skor 0-0. (uki)
Ia bertekad untuk memberikan yang terbaik bagi bagi PS Machudum. Apalagi klub ini merupakan klub legendaris, dan perlu dikelola secara moderen.
"Belum lagi, sepengetahuan dirinya PS Machudum belum pernah kalah kecuali draw/seri, ini tradisi yang perlu dipertahankan. Sekaligus menjadi tantangan yang cukup berat," ujar pria low-profile ini.
Meski menurutnya, hal itu tidaklah mudah, namun ia bertekad menggapai harapan dan asa dengan gemilang.
"Ke depan kita berharap PS Machudum menjadi klub sepakbola profesional, dan oleh karena itu untuk pemain kita seleksi dari daerah, pemain yang belum memiliki klub, bahkan karyawan kita sendiri untuk menghemat biaya," tukasnya.
Terakhir ia berharapan agar pemerintah setempat lebih serius memberi perhatian kepada persepakbolaan di Sumatera Barat umumnya, dan Kota Padang khususnya.
Menurutnya lagi, selama ini pemerintah tidak serius, karena itu perlu diperhatikan tiga hal yang menjadi pesan dari Gubernur Azwar Anas ketika itu, yakni sumbar daya manusia yang bagus, kebersihan kota dan sepakbola.
"Selama ini pemerintah kan tidak berbakat, lebih cenderung ke main band dan balap balap. Sementara sepakbola yang merupakan olahraga rakyat tertinggal dan ditinggalkan," tukasnya.
Seperti diketahui, dalam pertandingan sore antara PS Machudum VS Navigasi FC hingga akhir pertandingan skor 0-0. (uki)
0 comments:
Posting Komentar