PADANG, (GemaMedianet.com) — Dalam rangka melestarikan adat Salingka Nagari, Kerapatan Adat Nagari (KAN) Pauh IX Kuranji menggelar Pagelaran Basurah Adat Kematian ke 1 di Medan Nan Bapaneh KAN Pauh IX, 20-22 Februari 2020.
Pagelaran Basurah Adat Kematian antar 10 kelompok dan 9 tepian yang ada di Kenagarian Pauh IX Kuranji ini dibuka secara resmi oleh Ketua Majelis Pertimbangan Adat (MPA) KAN Pauh IX Kuranji, Irwan Basir Datuk Rajo Alam SH, MM, Kamis (20/2/2020) malam.
Agenda yang pertama di Kota Padang ini mengangkat tema "Pagelaran Basurah Adat Kematian Sebagai Perwujudan ABS-SBK di Nagari Pauh IX Menjadi Nagari Percontohan Adat di Provinsi Sumatera Barat" ini dihadiri oleh Wakil Walikota Padang diwakili Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Arpian. Para ninik mamak, bundo Kanduang, Ketua Badan Musyawarah Pembangunan Nagari (BMPN) Pauh IX Kuranji, M. Fikar Dt. Rajo Magek, S. Ag, MM, P. Pd, Camat Kuranji, mewakili Ketua FKAN, dan tokoh adat Pauh IX Kuranji, Nanggalo, Koto Tangah dan undangan lainnya.
Irwan Basir Datuk Rajo Alam mengawali sambutannya mengapresiasi pelaksanaan Pagelaran Basurah Adat Kematian yang merupakan bagian perwujudan Adat Basandi Syarak - Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) di Nagari Pauh IX Kuranji.
Oleh karena itu, sebut Irwan Basir, Basurah Adat Kematian perlu terus disosialisasikan guna menguatkan tali silaturahmi dalam banagari, bajorong, bakampuang sehingga ketika ada musibah kematian anak kemenakan merasa diperhatikan. Artinya raso dibao naik, pareso dibao turun.
"Kalau tidak ada yang mewarisi maka perwujudan ABS - SBK di Kenagarian Pauh IX Kuranji akan hilang ditelan zaman, dan itu artinya kita kehilangan warisan," ujar Irwan Basir yang juga Ketua DPD LPM Kota Padang ini.
Dengan demikian, momen ini menjadi agenda Saiyo batido, saciok bak ayam sadancing bak basi, yakni seiya sekata untuk kepentingan bersama serta menghilangkan sikap negatif.
Seperti halnya melalui Pagelaran Basurah Adat Kematian yang pertama malam ini, sambung Irwan Basir, telah tercipta penguatan budaya yang selama ini diwarisi di Kenagarian Pauh IX Kuranji. Adat nan tak lakang dek paneh, ndak lapuak dek hujan.
Seperti halnya melalui Pagelaran Basurah Adat Kematian yang pertama malam ini, sambung Irwan Basir, telah tercipta penguatan budaya yang selama ini diwarisi di Kenagarian Pauh IX Kuranji. Adat nan tak lakang dek paneh, ndak lapuak dek hujan.
"Tentu agenda yang pertama ini akan berlanjut di waktu-waktu akan datang, sehingga nagari dalam perkotaan bisa diisi oleh sendi-sendi adat yang nantinya berperan dan disinergikan dalam menopang program pemerintahan berupa penguatan lokal," tukasnya.
Pagelaran Basurah Adat Kematian yang pertama tersebut dilanjutkan dengan penampilan pertama dari Forum Komunikasi Mubaligh KAN Pauh IX Kuranji. (uki)
Pagelaran Basurah Adat Kematian yang pertama tersebut dilanjutkan dengan penampilan pertama dari Forum Komunikasi Mubaligh KAN Pauh IX Kuranji. (uki)
0 comments:
Posting Komentar