KAB.SOLOK, (GemaMedianet.com) — Bisa dikatakan hampir setiap minggunya, undangan demi undangan acara pernikahan terus mengalir kepada pasangan Balon Bupati dan Wakil Bupati Solok ini di banyak nagari (Desa). Baik di berbagai nagari yang ada di Kabupten Solok hingga di luar Kabupaten Solok. Terlebih lagi, bila menyoal acara temu ramah dengan warga, beragam undangan dan permintaan secara langsung dari masyarakat setiap harinya juga tiada terputus.
Hendra Saputra SH, M.Si – Mahyuzil Rahmat S.Ag bagi rakyat daerah “Tugu Ayam Kukuak Balenggek”, menganggap bahwa kedua tokoh ini bukanlah sosok yang asing bagi mereka. Keramahan dan Ketokohan sisi keguruan ia terhadap murid muridnya, membuat dirinya dijadikan sebagai panutan serta disukai banyak masyarakat.
Kali ini, seperti yang terlihat pada resepsi pernikahan “Alfa Alfandi” putra kebanggaan Syafri dan ibu Zurmainar dengan “Salmi” putri kesayangan Syamsuardi dan ibu Marlianis, Selasa (25/2/20). Dimana pesta pernikahan itu berlangsung di Tanah Sirah, Jorong Tangah Nagari Tikalak Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok.
Kedatangan Hendra Saputra – Mahyuzil Rahmat menjadi suatu kebahagiaan tersendiri bagi keluarga mempelai. Rasa bahagia itu terlihat, bahkan bercampur haru ketika Buya H. Mahyuzil memberikan pesan dan nasehat nasehatnya secara langsung kepada para tamu undangan, terutama untuk pasangan penganten. Nasehat dan pesan itu, disampaikan Buya di atas pentas.
Awalnya, penulis ini menduga bahwa Buya H. Mahyuzil akan menyumbangkan sebuah lagu kenangan untuk semua tamu undangan di atas pentas tersebut. Bukan penulis saja yang merasakan hal sedemikian, namun beberapa tamu undangan lainnya, juga berprasangka sama.
Ternyata tidaklah sedemikian, Buya Mahyuzil dengan kelembutan tutur bahasanya, diatas pentas menyampaikan pesan atau ceramah singkatnya tentang cara membangun keluarga Samawa.
Suasana saling bercengkrama sesama tamu undangan di pesta pernikahan tersebut, tiba tiba terhenti sejenak. Mereka begitu terlarut mendengarkan untaian untaian pesan dan nasehat nasehat Buya H. Mahyuzil tentang makna keluarga yang “Samawa” (Sakinah Mawadah Waromah).
Disampaikan Buya Mahyuzil, Keluarga Samawa merupakan dambaan setiap pasangan suami istri dalam berumah tangga. Mewujudkan rumah tangga yang samawa, diperlukan ilmu dan sikap yang baik. Salah satu ilmu yang mesti diterapkan adalah “Ikhlas, Sabar dan Bersyukur”.
“Ikhlas diartikan, bahwa masing masing pasangan dapat menerima setiap kekurangan. Baik suami maupun istri”, tuturnya.
Sabar diartikan bahwa pasangan musti dapat menghadapi setiap cobaan yang diberikan, dalam mengarungi kehidupan rumah tangga. Dan terakhir adalah bersyukur, artinya selalu mensyukuri setiap sesuatu hal yang terjadi di rumahtangga, terang Buya Mahyuzil.
“Ketika mendapatkan kenikmatan, tiga ilmu ini yakni ikhlas, sabar dan syukur memerlukan penerapan yang tidak sebentar, bahkan tidak ada batasnya,” ungkap ia.
Dalam penerapannya, imbuh Buya Mahyuzil, diperlukan upaya yang sungguh sungguh. Baik upaya yang harus dilakukan suami maupun istri, tentunya dengan tujuan agar hal itu dapat terwujud.
Ada beberapa cara dalam mewujudkan keluarga Samawa, yakni dengan mengedepankan rasa saling pengertian antara suami isteri. Selanjutnya dapat saling menerima kenyataan, terutama menerima segala kekurangan pasangan. Tutup bakal calon wakil Bupati Solok Buya H. Mahyuzil, mendoakan.
Selang beberapa menit di kesempatan itu, Birokrat Muda Hendra Saputra SH, M.Si memaparkan, suami isteri hendaknya dapat menyadari bahwa jodoh rizki dan hidup mati adalah hak prerogatif Allah SWT, serta tidak dapat dirumuskan secara matematis.
“Jadi terima dan hadapilah setiap kenyataan yang diberikan dikemudian hari, termasuk segala keadaan suami atau isteri dengan tulus dan ikhlas”, sebutnya.
Saling menyesuaikan diri, memupuk rasa cinta serta kasih sayang. Selanjutnya mau untuk saling memaafkan bila ada kesalahan. Dan terakhir, saling berperan untuk kemajuan bersama dalam berumahtangga, terang Hendra Saputra. (Mal/Tim)
0 comments:
Post a Comment