PADANG, (GemaMedianet.com) — Pemerintah Kota Padang menyambut baik penerapan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) yang diluncurkan Bank Indonesia (BI) dalam rangka mendorong implementasi transaksi non tunai di Pasar Raya Padang. Implementasi QRIS sendiri secara nasional efektif berlaku baru mulai 1 Januari 2020.
Demikian disampaikan Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa dalam sambutannya pada peresmian implementasi QRIS yang dilangsungkan di pintu masuk Blok III Pasar Raya Padang, Kamis (12/12/2019).
Hadir dikesempatan itu Kepala BI Perwakilan Sumbar Wahyu Purnama, Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang Endrizal serta unsur penting lainnya.
Wawako menyebut, pengimplementasian QRIS memang sangat tepat dilakukan pada masa ini sebagai respon cepat dalam penggunaan digitalisasi terhadap transaksi non tunai.
"Alhamdulillah hari ini kita juga bahagia melihat pengunjung atau pedagang di Pasar Raya Padang sangat antusias terhadap penerapan QRIS tersebut. Kita tadi juga sudah melakukan ujicoba di beberapa toko yang telah menggunakan aplikasi barcode itu. Kita tentu berharap, seluruh pedagang akan mengikutinya dengan menggunakan QRIS ini," imbuhnya.
"Manfaat dari sisi pengguna adalah fleksibel dalam memilih sumber dana pembayaran. Sementara dari sisi pedagang manfaatnya praktis hanya perlu satu kode QR yang bisa dibaca oleh semua," tambahnya.
Hendri pun menyampaikan kepada seluruh warga Kota Padang bahwa QRIS bukanlah suatu hal yang menyusahkan. Sebaliknya merupakan jawaban dari tantangan zaman yakni revolusi industri 4.0 dengan menggunakan semua sistem digitalisasi.
"Kalau kita semua sudah menggunakan itu maka yakinlah kita bisa memajukan kehidupan kita serta bernegara dengan baik. Serta pemerintah tentu akan bisa menilai dan mengambil catatan dari penggunaan QRIS itu dengan cepat. Karena menggunakan sistem digital dan berapa perkembangan transaksi di Kota Padang juga bisa diketahui. Tadi saya mencoba melakukan transaksi dengan menggunakan aplikasi Go Pay dan telah berbelanja kebutuhan pokok di Pasar Raya Padang ini," ungkapnya.
Seementara itu Kepala BI Perwakilan Sumbar Wahyu Purnama mengungkapkan, alasan pihaknya mengembangkan sistem non tunai karena melihat pembayaran tunai selama ini mahal, tidak efisien dan belum lagi keamanannya.
"Untuk penerapan QRIS di Kota Padang kita memulai di Pasar Raya Padang sebagai pilot projectnya. Setelah ini akan kita lanjutkan ke pasar-pasar lainnya termasuk ke depan di berbagai kabupaten/kota di Sumbar," ungkapnya.
Ia pun berharap masyarakat secara cepat mengenal, memahami dan melakukan transaksi menggunakan QRIS sebagaimana dilakukan secara cepat dan mudah. Sebagaimana cara penggunaan QRIS cukup mudah dengan memindai barcode menggunakan telepon pintar (hp android) kemudian memasukan PIN dan nominal yang akan dibayarkan.
"Semoga masyarakat dapat melakukannya secara menyeluruh, karena bisa melalui Go Pay, OVO dan lainnya bisa digunakan untuk QRIS ini. Jadi transaksi dengan cara non tunai tidak susah, namun memiliki manfaat dengan terlaksananya transaksi non tunai yang aman, cepat dan kita sudah menuju ke era pembayaran digital yang maju," jelasnya. (Humas/David)
0 comments:
Posting Komentar