DHARMASRAYA, (GemaMedianet.com) —Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Toni Harmanto melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Dharmasraya Senin (23/12/2019).
Orang nomor wahid di jajaran Polda Sumbar itu ditemani para pejabat utama Polda. Rencananya, kunjungan kerja Kapolda yang baru, ke Dharmasraya berlangsung hingga hari Natal tiba.
Tujuan kunjungan Kapolda Toni Harmanto diantaranya guna melihat dari dekat situasi dan kondisi keamanan di Kabupaten Dharmasraya yang sedang viral di media sosial dan media massa nasional.
Kedatangan Kapolda diterima Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan, Ketua DPRD Pariyanto, Kapolres AKBP Imran Amir, Sekretaris Daerah Adlisman, Asisten I Yusuf, Kabag Tapem Asril, Kabag Hukum Irwan Zamrud, Kabag Humas Budi Waluyo, Camat Pulau Punjung Lasmita, Walinagari Sikabau Abdul Razak dan Kepala Jorong M. Jumain, tokoh-tokoh masyarakat Sikabau, Ketua Stasi Katolik Maradu Lubis, tokoh Katolik Halasan Pandiangan, Penyuluh Agama Katolik Alosius Gonzales, tokoh Protestan Suwarno dan juga pemilik rumah yang dijadikan perkumpulan umat katolik Trisila Lubis dan serta sebagian anggota kaum kristiani Kampung Baru.
Kapolda bersama para pemangku kepentingan tersebut kemudian menggelar pertemuan di ruang pertemuan rumah dinas. Pertemuan langsung dimoderatori oleh Bupati Dharmasraya.
Bupati Sutan Riska memberikan kesempatan baik dari kalangan ninik mamak, alim ulama dan tokoh masyarakat Sikabau, maupun tokoh-tokoh umat kristiani yang hadir. Semua berbicara mengeluarkan pendapat dan aspirasinya dengan leluasa di hadapan Kapolda Sumbar.
Pada prinsipnya, baik kalangan tokoh masyarakat maupun tokoh agama kristiani sama-sama mengaku tidak habis mengerti tentang adanya isu pelarangan perayaan natal. Menurut mereka, antara tokoh masyarakat dengan kalangan kristiani tidak ada perselisihan. Mereka sejauh ini hidup rukun di Jorong Kampung Baru, Nagari Sikabau. Akan tetapi, dalam sepekan belakangan, mereka diberitakan dalam kondisi konflik yang dipicu oleh adanya cuitan seseorang di media sosial.
Mereka mempertanyakan, mengapa media massa kemudian membuat berita yang menyesatkan. Membuat berita yang sumbernya diragukan, dan tidak sesuai dengan kondisi lapangan.
"Saya tidak pernah bertemu atau tidak kenal dengan orang yang disebut sebut dalam berita," ujar Maradu Lubis. Hal senada juga disampaikan oleh Halasan Pandiangan.
Kapolda Sumbar Irjen Pol. Toni Harmanto menyimpulkan, sebetulnya kerukunan sudah terjadi di Kabupaten Dharmasraya yang multi etnis dan multi agama. Sebagai petugas keamanan, pihaknya akan terus memantau keadaan untuk benar benar seluruh masyarakat merasa aman.
Menurut Kapolda, kondisi kerukunan di Kabupaten Dharmasraya ini seyogyanya tidak dirusak oleh pemberitaan yang tidak didasarkan pada kondisi lapangan.
"Kasihan warga Kabupaten Dharmasraya yang demikian toleran dan multi etnis atas viralnya pemberitaan negatif tentang kabupaten mereka di tingkat nasional," tukasnya. (rel)
0 comments:
Posting Komentar