PADANG, (GemaMedianet.com) — Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Pasaman Tahun 2020 mendatang, berbagai harapan masyarakat tertumpang terhadap sosok ideal Pemimpin Pasaman ke depan. Diantaranya mampu membangkitkan segala potensi daerah, punya inovasi, cerdas dan enerjik, serta fokus dan berkomitmen dalam kesejahteraan masyarakat.
Sosok itu tak lepas dari Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, Sabar AS. Selain kerap menjadi buah bibir di tengah masyarakat, banyak kalangan menilai sosok Sabar AS sangat diperhitungkan dalam memenangi Pilkada Kabupaten Pasaman tahun 2020.
Kepada GemaMedianet.com, Sabar AS mengungkapkan, dalam membangun Pasaman perlu diawali dengan prinsip semangat membangun kolaborasi yang baik dan kuat.
"Prinsip ini hal pertama yang perlu dimiliki oleh semua komponen, sehingga menguatkan semangat dalam membangun kerjasama yang baik, termasuk perantau dan birokrasi," ungkap Sabar AS di gedung DPRD Sumbar, Senin (25/11/2019).
Terkhusus birokrasi, sebut politisi Partai Demokrat ini, sangat diperlukan pembenahan secara menyeluruh sehingga menghasilkan birokrasi yang benar-benar sehat dan profesional.
"Bagaimana menghasilkan birokrasi yang sehat dan profesional, tentu saja semuanya diawali dari proses recruitment yang benar," tukasnya.
Dijelaskan, recruitment haruslah mengedepankan kompetensi dan kinerja, agar menghasilkan birokrasi profesional. Tidak berdasarkan suka atau tidak suka (like or dislike). Sehingga penempatan seseorang pada suatu jabatan memang sesuai dengan prinsip The right man on the right place, yakni menempatkan orang sesuai keahliannya. Suatu tim akan mampu bergerak lebih cepat kalau orang di dalamnya mengurusi hal-hal sesuai keahliannya.
"Jika pembenahan birokrasi ini sudah baik dan profesional, maka seseorang akan punya kesempatan untuk bekerja dengan baik. Tidak lagi dihantui akan dimutasi, ajang balas dendam, digeser karena kalah dalam Pilkada," terang Sabar AS yang kerap turun ke lapangan mendengarkan aspirasi masyarakat ini.
Komponen penting lainnya dalam membangun kerjasama yang baik, adalah perantau.
Menurut Sabar AS, peran perantau dalam membangun Pasaman tidak kalah penting, karena hal itu erat kaitannya dengan investasi. Apalagi Pasaman memiliki potensi daerah yang luar biasa, sehingga perantau sangat perlu dimaksimalkan dalam membangun Pasaman lebih ke depan.
Menurutnya lagi, jika hanya memanfaatkan dana APBD, APBN jelas tidak akan cukup untuk membangun kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. Terlebih lagi tanpa dukungan kebijakan yang fokus, konsisten dan terpadu.
"Selama ini hal itu yang tidak berjalan optimal, karena terlihat kecenderungan pada pelaksanaan RPJM yang tidak jelas. Sektor pertanian yang merupakan sendi perekonomian masyarakat penanganan kebijakannya justeru tidak fokus, tidak konsisten dan tidak terpadu," tukasnya.
Ia mencontohkan, komoditi Kopi dan Pisang Ameh yang memiliki buyer yang cukup banyak. Tetapi ketika buyer membutuhkan dalam jumlah banyak, berkualitas dan berkelangsungan hal itu tidak mampu dipenuhi.
"Sudah saatnya Pasaman menjadi Sentra Kopi dan Sentra Pisang Ameh," tutur Sabar AS.
Untuk itu perlu perlu formula dalam pengembangan potensi daerah, terlebih lagi dalam membangun kerjasama yang lebih baik, maka generasi millenial perlu juga dilibatkan. Ini sebagai bentuk keadilan, yakni kesempatan kerja.
"Generasi Millenial sangat menyukai kreatifitas, oleh karena itu dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) ke depan kita akan libatkan dengan memberikan kesempatan bersama membangun Pasaman, serta menguatkannya lewat pelatihan dan keterampilan," katanya.
Dengan demikian komitmen sangat penting dalam membangun Pasaman yang lebih baik, dengan kualifikasinya yakni serapan anggaran tinggi dan kemampuan investasi.
Terakhir, Sabar AS merindukan Baju Batik ASN Pemerintah Kabupaten Pasaman ke depan adalah berlatar Pisang Ameh. (uki)
0 comments:
Posting Komentar