PADANGPANJANG, (GemaMedianet.com) — Berwisata kini tidak lagi tertuju ke museum, berkunjung ke kebun binatang atau menikmati wahana permainan di taman bermain.
Berwisata sudah berkembang menjadi sesuatu yang lebih sederhana, yaitu menikmati kehidupan sehari-hari masyarakat di suatu tempat.
Misal, bagi yang tinggal di perkotaan merasakan kaki terendam lumpur lalu ikut bertanam padi atau menikmati hijau perdesaan menumpang mobil bak terbuka sudah cukup menjadi sebuah penghibur setelah segala penat dari aktivitas kerja sehari-hari.
Bagi Yuliza, pemuda pelopor Desa Wisata Kubu Gadang, Padang Panjang Timur, pengalaman seperti itu yang ia coba berikan pada wisatawan ketika berkunjung ke Kubu Gadang. Sebab, Kubu Gadang memiliki kondisi alam yang sudah cukup mendukung, tinggal memikirkan suguhan lain yang dapat dinikmati pengunjung.
Baca Juga : Pasar Digital Kubu Gadang Dilaunching, Berbagai Hal "Luar Biasa" Hadir Di Sini
Tradisi makan baradaik (beradat) adalah budaya masyarakat yang ditawarkan pertama kali di desa wisata itu bagi wisatawan.
Tradisi makan baradaik (beradat) adalah budaya masyarakat yang ditawarkan pertama kali di desa wisata itu bagi wisatawan.
Makan baradaik dilaksanakan di Rumah Gadang, rumah tradisional Sumatera Barat, di Pusat Dokumentasi Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM) atau di alam terbuka di Kubu Gadang.
Baca Juga : Wow! Wako Hendri Arnish Ikut Langsung Atraksi Silat Lanyah
Untuk berpromosi ia dan pemuda Kubu Gadang mengajak fotografer yang sudah cukup dikenal di Sumbar dan Padang Panjang untuk memotret di sana. Kepiawaian para fotografer membidik objek yang menarik, menurutnya, bisa membantu mengenalkan desa wisata itu pada masyarakat.
Untuk berpromosi ia dan pemuda Kubu Gadang mengajak fotografer yang sudah cukup dikenal di Sumbar dan Padang Panjang untuk memotret di sana. Kepiawaian para fotografer membidik objek yang menarik, menurutnya, bisa membantu mengenalkan desa wisata itu pada masyarakat.
Terinspirasi dari atraksi Pacu Jawi di Kabupaten Tanah Datar, akhirnya lahir ide Silek Lanyah atau atraksi silat di lumpur yang dilakukan di lahan sawah yang telah di panen. Hingga saat ini, atraksi tersebut lekat dengan Desa Wisata Kubu Gadang.
Tamu-tamu yang pernah menikmati Kubu Gadang diantaranya berasal dari Malaysia, Jepang, perusahaan-perusahaan dalam negeri hingga anak-anak sekolah dan tamu dari pemerintah daerah setempat.
Untuk menyukseskan pasar digital, Yuliza menyebutkan Kubu Gadang juga didukung oleh komunitas-komunitas yang aktif berkegiatan di Padang Panjang, seperti Generasi Pesona Indonesia (Genpi), Forum Pegiat Literasi (FPL), Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), Ruang Baca Rimba Bulan dan lainnya. (Rel Kominfo)
0 comments:
Posting Komentar