PADANG, (GemaMedianet.com) — Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) berharap pedesterian yang tengah dibangun Pemerintah Kota (Pemko) Padang di Kawasan Khatib Sulaiman dapat menjadi model terbaik dan terbagus di Kota Padang, akomodatif, inklusif, dan akses.
Ketua PPDI, Icun Sulhadi mengatakan, PPDI sangat mendukung program-program Pemerintah Kota Padang, dan salah satu peran PPDI bagaimana dalam program pemerintah kota itu dapat menyentuh semua lapisan masyarakat, terlebih dengan pedesterian yang tengah dibangun Pemerintah Kota Padang di Kawasan Khatib Sulaiman.
Menurutnya, program ini hendaknya dapat digunakan untuk semua orang, termasuk bagi Penyandang Disabilitas atau kelompok lainnya.
"Alhamdulillah, hari ini Wakil Walikota (Wawako) Padang Hendri Septa berkenan meninjau pedesterian Khatib Sulaiman ini, dan ini sangat kita apresiasi luar biasa," ujar Icun Sulhadi di sela-sela inspeksi mendadak (sidak) Wakil Walikota (Wawako) Padang Hendri Septa dengan melibatkan PPDI, Pembina PPDI Miko Kamal, serta diikuti Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Yenni Yuliza, Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, Arfian, Kabid PSDA Dinas PU Fadel dan staf lainnya, Senin (12/8/2019).
Menurutnya, program ini hendaknya dapat digunakan untuk semua orang, termasuk bagi Penyandang Disabilitas atau kelompok lainnya.
"Alhamdulillah, hari ini Wakil Walikota (Wawako) Padang Hendri Septa berkenan meninjau pedesterian Khatib Sulaiman ini, dan ini sangat kita apresiasi luar biasa," ujar Icun Sulhadi di sela-sela inspeksi mendadak (sidak) Wakil Walikota (Wawako) Padang Hendri Septa dengan melibatkan PPDI, Pembina PPDI Miko Kamal, serta diikuti Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Yenni Yuliza, Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, Arfian, Kabid PSDA Dinas PU Fadel dan staf lainnya, Senin (12/8/2019).
Icun menyebutkan, bersama Wawako ini PPDI ingin memastikan kepada Pemko Padang, kontraktor dan Dinas PU bahwa kelengkapan dari suatu fasilitas publik haruslah dapat digunakan oleh setiap lapisan masyarakat
Pemenuhan, simbol-simbol seperti adanya ram yang landai, paving blok, jalan pengarah untuk tuna netra, tongkat pada koporan itu semua harus sesuai dengan aturan, aman dan nyaman kondisinya sesuai dengan aturan yang ada.
"Ini yang kita kawal bersama," ujarnya lagi.
Kemudian, PPDI berharap ini menjadi model, yakni model yang terbaik yang ada di Kota Padang, bahwasanya trotoar Khatib Sulaiman ini betul-betul menjadi kondisi yang paling akomodatif, inklusif, dan yang paling akses. Apalagi kita juga melihat Pemko Padang, Kontraktor, Dinas Pekerjaan Umum (PU) punya keinginan menjadikan kawasan tersebut sebagai kawasan yang terbaik, modul yang terbagus.
"Itu yang kita harapkan, karena memang semua trotoar di Kota Padang ini juga harus mengacu pada kondisi yang terbaik sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR Nomor 14 Tahun 2017," terangnya.
Jadi PPDI ingin memastikan, arah dari pembangunan trotoar atau pedesterian ini adalah betul-betul bisa digunakan secara aman, nyaman nantinya bagi masyarakat, termasuk terhadap Penyandang Disabilitas.
"Harapannya, produk ini betul-betul yang bisa kita digunakan dengan aman nyaman, akses dan terakomodir terhadap semua kondisi," tukasnya.
Selain itu, PPDI juga berharap, masyarakat yang sering menyalahgunakan trotoar untuk berdagang, parkir dan sebagainya agar secara bersama menjaga pedesterian ini sebaik-baiknya.
Agar ketika sarana ini tersedia, tidak lagi dijadikan sebagai lahan baru bagi kondisi lain.
"Tentunya kita ingin trotoar ini nol derit, dan untuk digunakan bagi hak-hak pejalan kaki. Sekaligus digunakan secara mandiri bagi Penyandang Disabilitas, yang juga merupakan bagian dari pejalan kaki itu sendiri," tukas Icun.
Di tempat yang sama, tampak Wakil Walikota Padang Hendri Septa memberikan pengarahan terkait hak-hak pejalan kaki dan Penyandang Disabilitas kepada pihak kontraktor, Dessy Daud dan Kabid PSDA Dinas PU Fadel didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Yenni Yuliza. (uki)
"Tentunya kita ingin trotoar ini nol derit, dan untuk digunakan bagi hak-hak pejalan kaki. Sekaligus digunakan secara mandiri bagi Penyandang Disabilitas, yang juga merupakan bagian dari pejalan kaki itu sendiri," tukas Icun.
Di tempat yang sama, tampak Wakil Walikota Padang Hendri Septa memberikan pengarahan terkait hak-hak pejalan kaki dan Penyandang Disabilitas kepada pihak kontraktor, Dessy Daud dan Kabid PSDA Dinas PU Fadel didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Yenni Yuliza. (uki)
0 comments:
Posting Komentar