MATUR, (GemaMedianet.com) — Seorang pria bernama Sabarudin (66) ditemukan tewas di Jalan Paambean, Jorong Padang Galanggang, Nagari Matua Mudiak, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, Rabu (14/8/2019) sekitar pukul 06.00 WIB.
Kapolres Agam, AKBP Ferry Suwandi, S.ik didampingi Paursubbag Humas Aiptu Septa Beni Putra melalui siaran persnya mengatakan, korban pertama kali ditemukan oleh istrinya Ernawati (55) sekitar pukul 06.50 WIB di 'Parak Tabu' milik korban.
"Awalnya, jasad Sabarudin ditemukan istrinya berjarak 15 meter dari rumahnya dengan kondisi tergantung di Pohon Salam, lehernya terikat tali plastik sambil bersimpuh dan sudah tidak bernyawa lagi," kata Kapolres Agam.
Dijelaskan Kapolres Agam lagi, sebelumnya korban berada di rumah dan berbicara kepada anaknya Romi Indra Wahyudi (25) sekitar pukul 03.00 WIB untuk menanyakan tentang penyakitnya.
"Korban menyebut kepada anaknya, bahwa ia merasa dikejar-kejar orang yang tak dikenal. Ia juga menanyakan tentang penyakit yang dideritanya, apakah masih lama penyembuhannya," jelas Kapolres Agam Ferry Suwandi.
Dikatakan istri korban, Ernawati kepada polisi, di saat akan menunaikan Sholat Shubuh, sekitar pukul 05.00 WIB korban sudah tidak terlihat lagi di kamarnya.
"Usai menunaikan Sholat Shubuh, Ernawati langsung mencari korban di sekitaran rumah, namun tidak ditemukan, dan akhirnya korban ditemukan gantung diri sudah tidak bernyawa lagi," ujar Kapolres Agam.
Setelah ditemukan, korban langsung dibawa ke Puskesmas Matur untuk dilakukan pemeriksaan oleh Dr.Yulia Sartika dan M. Arsyad, S.kep, namun pada tubuh korban tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan. Setelah itu, korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dilakukan proses pemakaman.
"Pihak keluarga korban telah menerima atas musibah ini dengan ikhlas," ulas Kapolres Agam dengan singkat.
Diketahui, korban mempunyai penyakit depresi dan merasa ketakutan tanpa sebab. Sebelumnya korban sering menghilang dari rumah sudah lebih beberapa kali, dan masyarakat sering kali dihebohkan untuk mencarinya. Ia juga berusaha kabur dari rumah, namun keluarga tetap menjaganya setiap saat.
Diketahui lagi, korban juga sering merasa dikejar-kejar dan disakiti oleh makhluk dari alam ghaib. (Bryan)
0 comments:
Posting Komentar