PADANG, (GemaMedianet.com) — Pada bulan Juni 2019 Kota Padang, Sumatera Barat mengalami inflasi sebesar 1,07 persen. Inflasi itu terjadi karena adanya kenaikan indeks pada semua kelompok pengeluaran.
Andil atau sumbangan kelompok pengeluaran terhadap inflasi Kota Padang tersebut terdiri dari (1).Bahan makanan 0,89 persen, (2). Makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,04 persen, (3).Perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,04 persen, (4).Sandang 0,05 persen, (5).Kesehatan 0,01 persen, (6).Pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,02 persen, (7).Transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen.
"Kenaikan terbesar terjadi pada kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 3,40 persen, diikuti kenaikan indeks pada kelompok sandang sebesar 0,88 persen," ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Sukardi dalam press release berita resmi statistik terkait perkembangan indeks harga konsumen/inflasi Sumatera Barat Bulan Juni 2019 di Ruang Vicon Gedung I Lantai II kantor BPS Jalan Khatib Sulaiman Padang, Senin (1/7/2019).
Sukardi merinci, dari 11 sub kelompok yang ada pada kelompok pengeluaran ada tujuh sub kelompok yang mengalami inflasi, yakni dua kelompok bumbu-bumbuan sebesar 18,20 persen, Sayur-sayuran 1,44 persen, Kacang-kacangan 1,17 persen, Daging dan hasil-hasilnya 0,37 persen, Bahan makanan lainnya 0,35 persen. Kemudian Telur, susu dan hasil-hasilnya 0,17 persen, dan Sub kelompok ikan segar 0,03 persen.
Sementara empat sub kelompok lainnya mengalami Deflasi, yakni sub kelompok lemak dan minyak sebesar 0,86 persen, Ikan diawetkan 0,33 persen. Kemudian Padi-padian, umvi-umbian dan hasilnya 0,17 persen, serta buah-buahan 0,14 persen.
Kelompok pengeluaran bahan makanan tersebut memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,89 persen dengan komoditas yang dominan diantaranya Cabai Merah sebesar 0,85 persen, Bawang Merah 0,05 persen. Kemudian Tomat Sayur, Cabai Hijau dan Kacang Panjang 0,01 persen, dan beberapa komoditas lainnya di bawah 0,01 persen.
Lebih lanjut Sukardi, Kota Bukittinggi mengalami inflasi sebesar 1,28 persen. Serupa dengan Kota Padang, Inflasi di Kota Bukittinggi juga disebabkan adanya peningkatan indeks semua kelompok pengeluaran.
"Kenaikan terbesar terjadi pada kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 4,12 persen, dan diikuti kelompok pengeluaran sandang sebesar 2,25 persen," ujar Sukardi.
Ia juga menyampaikan, laju inflasi tahun kalender sampai bulan Juni 2019 di Kota Padang dan Bukittinggi masing-masing sebesar 2,51 persen dan 1,81 persen. Laju inflasi year on year Kota Padang (Juni 2019 terhadap Juni 2018) sebesar 3,55 persen dan Kota Bukittinggi sebesar 4,09 persen.
Dari 23 Kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sumatera, Kota Padang menduduki urutan ke ketujuh dan Kota Bukittinggi berada diurutakan keenam dari 22 Kota IHK yang mengalami inflasi.
"Sementara secara nasional, Kota Padang menduduki urutan ke ke 11 dan Kota Bukittinggi berada diurutan ke delapan dari 76 Kota yang mengalami inflasi," tukasnya. (mr)
0 comments:
Posting Komentar