SOLOK, (GemaMedianet.com) — Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) merupakan gema syiar kemuliaan kitab suci Al-Quran sebagai pedoman hidup bagi umat manusia. Pelaksanaan MTQ juga bagian dari syiar budaya Islam yang tidak terpisahkan dari perjalanan bangsa ini, mulai dari tingkat desa sampai tingkat nasional, bahkan sampai ke tingkat internasional.
"Oleh karena itu melalui MTQ syiar Islam diharapkan dapat menjadi penguatan kehidupan beragama di Indonesia," ungkap Wakil Gubernur Sumatera Barat H. Nasrul Abit Datuak Malintang Panai pada pembukaan acara MTQ Nasional ke XXXVIII tingkat Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) tahun 2019 di Lapangan Merdeka Kota Solok, Sabtu (15/6/2019).
Hadir dalam acara pembukaan MTQ tersebut Menteri Agama RI diwakili Dirjen Bina Masyarakat Kementerian Agama RI, Prof.DR.H.Muhammadiyah Amin, Ketua DPRD Sumbar Hendra Irwan Rahim, Kapolda Sumbar Irjen Pol. Fakhrizal, Rektor UIN Imam Bonjol Padang DR. Eka Putra Wirman, Kakanwil Kemenag Sumbar H.Hendri, Walikota Solok Zul Efian, Wawako Solok Rainer, Dewan Hakim, para Bupati Walikota se Sumbar dan kepala SKPD, Badan/instansi pimpinan kafilah se Sumbar dan tamu undangan lainnya.
Wagub juga menyampaikan, MTQ ke XXXVIII di Kota Solok ini merupakan suatu barometer persiapan untuk MTQ Nasional ke XXVIII tahun 2020, dimana Provinsi Sumatera Barat sebagai tuan rumah.
“Alhamdulillah, hari ini kita bisa melihat begitu tingginya animo masyarakat Sumbar untuk berinteraksi dengan Al-Quran, baik dalam bentuk membaca Al-Quran, menghafal dan memahami Al-Quran, maupun mempraktekkan nilai-nilai Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari,” kata Nasrul Abit yang juga sebagai Ketua LPTQ Sumbar.
Menurut Nasrul Abit, Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) memiliki tugas memasyarakatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran AlQuran dalam kehidupan sehari-hari.
“Ini tugas yang tidak ringan sebagai lembaga yang bertanggungjawab dalam pengembangan, pembinaan dan penghayatan nilai-nilai AlQuran, LPTQ mesti realistis mampu melahirkan qori dan qoriah, hafiedz dan hafiedzah yang terbaik untuk daerah ini,” tambahnya.
Selain itu, sebut wagub, LPTQ juga sebagai pembina, pengembangan dan juga mengawasi penyelenggaraan MTQ, dengan penggunaan aplikasi e-MTQ agar lebih transparan dan memudahkan pendaftaran calon peserta terhadap menyeleksi dokumen peserta yang tidak valid, baik sengaja maupun tidak.
”Pemakaian aplikasi e-MTQ digunakan untuk mendukung sistem penjurian yang dilakukan oleh Dewan Hakim agar penilaian peserta dapat berjalan dengan bersih, jujur, tertib, sehingga dapat menghasilkan qori qoriah yang terbaik tanpa ada fitnah,” ungkapnya.
Wagub juga berberharap Dewan juri harus betul-betul adil dan jujur dalam penilaian, karena sudah disumpah. Selain itu juga digunakan aplikasi e-MTQ, agar dalam penilaian MTQ langsung penilaiannya dilihat oleh publik yang menyaksikan semua jenis perlombaan, transparan dan akuntabilitas MTQ bisa terwujud.
Wagub menambahkan, para qori qoriah berprestasi dalam MTQ tingkat provinsi, selanjutnya dapat mewakili Sumbar di tingkat Nasional.
"Kita dulu pernah menjadi salah tuan rumah yang tersukses di tingkat nasional pada tahun 1983, kita berharap pada MTQ ke-XXVIII tahun 2020 nanti bisa mengulang kesuksesan dari segi penyelenggaraan dan prestasi,” ujarnya.
"Kita dulu pernah menjadi salah tuan rumah yang tersukses di tingkat nasional pada tahun 1983, kita berharap pada MTQ ke-XXVIII tahun 2020 nanti bisa mengulang kesuksesan dari segi penyelenggaraan dan prestasi,” ujarnya.
Wagub berharap para kafilah masing daerah dengan para qori qoriah, agar benar-benar mengeluarkan kemampuan terbaik untuk prestasi terbaik pula.
Pembukaan MTQ Nasional ke XXXVIII tingkat Provinsi Sumatera Barat tahun 2019 selanjutnya dilakukan oleh Dirjen Bina Masyarakat Kementerian Agama RI, Prof. DR.H.Muhammadiyah Amin mewakili Menteri Agama. (pna)
0 comments:
Posting Komentar