PADANG, (GemaMedianet.com) — Hingga hari kedua pelaksanaan Bazar/Operasi Pasar Komoditi Peternakan yang dilangsungkan di halaman Kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) yang beralamat di Jalan Rasuna Said Nomor 68 Jati Baru Kecamatan Padang Timur Kota Padang masih tetap menarik perhatian pengunjung.
Bahkan Bazar yang terdiri dari beberapa stand Komoditi Peternakan tersebut sejak dibuka pada Senin (27/5/2019) banyak diserbu pengunjung. Pasalnya, meski harga yang ditawarkan bukanlah merupakan harga subsidi, namun dengan memberlakukan "harga kandang" terhadap penjualan Komoditi Peternakan yang ada tentu saja masih memiliki rank yang signifikan dibanding harga pasar.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dinas PKH) Provinsi Sumatera Barat, Drh. Erinaldi, MM mengatakan, Bazar Peternakan yang digelar Dinas PKH merupakan kegiatan reguler yang diadakan setiap tahun, untuk menbantu menstabilkan harga terutama dalam menghadapi Hari Raya Idul Fitri.
Hanya saja, menurut Erinaldi, hal yang bertambah dan berbeda dalam pelaksanaan Bazar/Operasi Pasar Komoditi Peternakan di tahun 2019 ini adalah sebarannya.
Ia menyebutkan, jika dahulu awal-awal pelaksanaan Bazar Peternakan di provinsi hanya ada tiga kabupaten/kota. Sekarang, minus 10 kabupaten/kota dengan tingkat sebaran mencapai 30 titik lokasi.
"Jadi Bazar Peternakan semakin menyebar dengan adanya sekitar 30 titik pasar murah khusus hasil produksi peternakan, untuk lebih melayani masyarakat," ungkap Erinaldi kepada GemaMedianet.com
Ia juga menyampaikan, bazar peternakan dikatakan subsidi tidak juga. Hanya saja, biaya distribusi telur ditanggulangi oleh Dinas PKH. Sehingga masyarakat atau pengunjung yang datang membeli ke Bazar Peternakan dimudahkan dengan fasilitas "Harga kandang".
"Jadi harga komoditi yang kita jual adalah harga kandang. Yakni harga yang berasal dari pengurangan biaya distribusi yang sudah ditanggulangi oleh Dinas PKH," terang Erinaldi.
Ia mengakui, harga kandang yang ditawarkan Dinas PKH Sumbar, lebih murah dari harga pasaran. Karena memang biaya distribusi komoditi ditanggung atau diganti Dinas PKH.
"Seperti diketahui komponen harga itu adalah termasuk biaya produksi dan biaya distribusi. Untuk biaya distribusi kita yang tanggung jawab dan selanjutnya kita tawarkan harga kandang," tukasnya lagi.
Selain itu, kata Erinaldi, tujuan diadakannya Bazar Peternakan adalah dalam rangka menghambat inflasi.
Ditambahkannya, dengan digelarnya Bazar Peternakan ini Dinas PKH berharapan harga Komoditi Peternakan tetap stabil seperti biasa. Meskipun ada sedikit kenaikan, hal itu tak terlepas dari faktor mendekati hari lebaran.
"Namun harapan kita rank-nya biasa-biasa saja dan tidak terlalu signifikan," pungkasnya.
Seperti diketahui, Bazar komoditi peternakan yang digelar Dinas PKH selama dua hari, 27-28 Mei 2019 ini intinya adalah untuk melayani kebutuhan masyarakat akan daging, yakni daging sapi dan utamanya daging ayam, serta telur. Khusus untuk ayam, Dinas Peternakan menyediakan cukup banyak, termasuk telur. Sedangkan daging sapi hanya sekitar 200 kg. Kisaran harga antara Rp.110 ribu - 130 ribu/kg, telur dengan harga Rp.1.200 per butir dan ayam Rp.20 ribu/kg. (uki)
0 comments:
Posting Komentar