PASAMAN, (GemaMedianet.com) — Penanggulangan stunting merupakan masalah Nasional yang perlu ditanggulangi melalui kerja bersama lintas sektor sebagaimana tercantum dalam RPJMN 2015-2019.
Penurunan angka stunting menjadi target dan prioritas Nasional dengan mengarahkan Kementerian/Lembaga untuk berkoordinasi agar Program Masuk Desa menjadi terpadu serta perencanaan dan penganggaran di desa menjadi efektif dan turut berkontribusi dalam mencegah dan menurunkan stunting.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa diwakili oleh Direktur Pelayanan Sosial Dasar, Bito Wikantosa ketika membuka secara resmi acara Sosialisasi Kebijakan Pengembangan Sumberdaya Manusia Dalam Upaya Pencegahan Stunting di Nagari, Senin (1/4/2019) di gedung Syamsiar Thaib Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman.
Bito Wikantosa menambahkan, upaya menurunkan angka stunting butuh dukungan kebijakan, fasilitasi serta anggaran.
Tahun 2019 Pemerintah Pusat sudah menetapkan Kabupaten Pasaman 1 dari 160 Kabupaten/Kota menjadi wilayah prioritas pencegahan stunting secara Nasional.
Sementara, Bupati Pasaman H. Yusuf Lubis dalam sambutannya mengatakan, menurut data tahunn 2018 yang dirilis Kemendes PDT dan Transmigrasi, Pasaman merupakan Kabupaten yang menjadi lokus penderita Stunting yang menyebabkan anak-anak gagal tumbuh dan berkembang secara normal. Secara umum penyebabnya masih rendahnya ketersediaan air bersih dan kurang baiknya sanitasi lingkungan.
Melalui momentum sosialisasi ini Pemerintah Kabupaten Pasaman memohon kepada Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dapat membantu alokasi anggaran untuk 1) pemenuhan sarana air minum melalui program Pamsimas dan Program Penyediaan Air Bersih lainnnya, 2)perbaikan sanitasi lingkungan di Nagari penderita stunting, pengadaan jamban, bantuan rehab rumah dan perbaikan drainase.
Sebelumnya ketua panitia pelaksana Sosialisasi, Ivan Rangkuti melaporkan, kegiatan sosialisasi bertujuan untuk memberikan wawasan pemahaman dan peningkatan kualitas sumberdaya manusia terutama di bidang pelayanan sosial dasar dalam upaya pencegahan stunting di nagari.
Ia juga menyampaikan, kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh 350 orang peserta terdiri dari kader posyandu, Guru PAUD, PKK Nagari, Kepala OPD, Camat, Walinagari dan pendamping P3MD se Kabupaten Pasaman.
Ditambahkan, bertindak sebagai narasumber Sri Mega Darmi Sandjoyo bersama ibu-ibu Menteri dari organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE Kabinet Kerja), DR. Brian Sri Prahastuti M. Ph dari Kantor Staf Presiden, Wahyu Pradina,Sp,M.Sc dari Indonesia Heritage Foundation. (Noel)
0 comments:
Posting Komentar