PASAMAN, (GemaMedianet.com) —Kapolres Pasaman, AKBP Hasanuddin, S.Ag memimpin apel gelar pasukan operasi Mantap Brata Singgalang 2019, di halaman Kantor Bupati setempat, Jumat (22/3/2019). Apel pasukan gabungan ini dihadiri ratusan personel. Terdiri dari TNI, Polri, Satpol PP dan Pemadam Kebakaran, Dinas Perhubungan, anggota Pramuka, serta 1.830 anggota Linmas.
Pada apel gelar pasukan itu, turut ditampilkan sejumlah episode pengamanan Pemilu. Mulai dari tahapan kampanye, pengamanan Pemilu di masa tenang, penanganan keributan di TPS serta episode pengamanan rekapitulasi suara di KPU.
Bahkan, satu unit mobil water canon dan puluhan personel Dalmas dikerahkan untuk menghalau aksi unjuk massa yang berujung anarkis. Aksi ini pun mengundang decak kagum para warga dan ASN yang turut menyaksikan.
Bahkan, satu unit mobil water canon dan puluhan personel Dalmas dikerahkan untuk menghalau aksi unjuk massa yang berujung anarkis. Aksi ini pun mengundang decak kagum para warga dan ASN yang turut menyaksikan.
Turut hadir Bupati Pasaman, Yusuf Lubis, Wabup Atos Pratama, Ketua DPRD Yasri, Dandim 0305 Letkol Arh Pri Isdiyanto, unsur Forkopimda lainnya, Ketua KPU Rodi Andermi dan Ketua Bawaslu Rini Juita.
AKBP Hasanuddin menjelaskan, kegiatan pengamanan dilaksanakan guna kesiap siagaan TNI-POLRI dalam rangka pengamanan kampanye terbuka dan pengamanan menjelang pemungutan suara pada 17 April mendatang.
AKBP Hasanuddin menjelaskan, kegiatan pengamanan dilaksanakan guna kesiap siagaan TNI-POLRI dalam rangka pengamanan kampanye terbuka dan pengamanan menjelang pemungutan suara pada 17 April mendatang.
"Semoga Pemilu 2019 ini dapat berjalan dengan aman dan lancar. Persiapkan mental dan fisik para peserta sekalian untuk mengawal pelaksanaan pemilu yang sudah di depan mata," imbuhnya.
Polri dan TNI sebagai instansi yang tidak memiliki hak pilih harus menjadi motor dalam mendinginkan situasi panas selama Pemilu 2019. Untuk di Pasaman, kata dia, Kapolres menerjunkan 226 anggota Polri, 40 personel TNI dan 1.830 Linmas.
"TNI-Polri di antaranya bertugas jaga di Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) agar dapat menjalankan tugas dengan lancar," katanya.
Ia menambahkan, TNI-Polri mendapat kepercayaan tinggi dari masyarakat Indonesia. Untuk itu, ia minta jangan sampai lengah dalam mengamankan berbagai kegiatan baik skala nasional maupun daerah.
"Pemilu tahun ini akan menjadi tonggak sejarah, karena dilakukan lima pemilihan sekaligus. Sukses tidaknya pergerakan pesta demokrasi ini tergantung dari kita semua. Termasuk penyelenggara pemilu, KPU, Bawaslu dan DKPP. Juga TNI/Polri sebagai tim pengamanan," katanya. (Noel/ humas)
Polri dan TNI sebagai instansi yang tidak memiliki hak pilih harus menjadi motor dalam mendinginkan situasi panas selama Pemilu 2019. Untuk di Pasaman, kata dia, Kapolres menerjunkan 226 anggota Polri, 40 personel TNI dan 1.830 Linmas.
"TNI-Polri di antaranya bertugas jaga di Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) agar dapat menjalankan tugas dengan lancar," katanya.
Ia menambahkan, TNI-Polri mendapat kepercayaan tinggi dari masyarakat Indonesia. Untuk itu, ia minta jangan sampai lengah dalam mengamankan berbagai kegiatan baik skala nasional maupun daerah.
"Pemilu tahun ini akan menjadi tonggak sejarah, karena dilakukan lima pemilihan sekaligus. Sukses tidaknya pergerakan pesta demokrasi ini tergantung dari kita semua. Termasuk penyelenggara pemilu, KPU, Bawaslu dan DKPP. Juga TNI/Polri sebagai tim pengamanan," katanya. (Noel/ humas)
0 comments:
Posting Komentar