PADANG, (GemaMedianet.com) — Padang Economic Conference (PEC) 2019 merupakan iven pertama yang diselenggarakan Kota Padang, dengan tema utama The Future of Padang 2025. Tema ini sengaja diusung dengan maksud agar Kota Padang bersiap-siap menjadi kota yang layak huni, serta menjadi international city. Tekanan dan fokus minimal pada empat hal, yakni ketersediaan air minum, supply listrik yang cukup, well transportation dan masyarakat yang ramah.
Walikota Padang Mahyeldi pada pembukaan PEC 2019 di Hotel Grand Inna Padang, Kamis (14/3/2019), mengatakan, PEC dilaksanakan dalam bentuk diskusi panel yang akan mengupas wajah ekonomi Kota Padang, dengan menghadirkan 22 narasumber dari pakar ekonomi, akademisi, utusan kementerian, pengusaha, asosiasi profesi dan kalangan birokrat.
“Isu utama yang dibahas dalam diskusi panel, yakni (1) Ekonomi kreatif dan akselerasi menuju ketangguhan ekonomi daerah, (2) pengembangan sektor wisata, perdagangan serta industri, dan kontribusinya untuk kemandirian ekonomi, (3) Penerapan smart city dan teknologi informasi menuju padang the livable city, dan (4) Let’s invest in Padang: digital support dan integrasi data dalam mewujudkan easy invest and easy lisensi,” ungkap Mahyeldi.
Dijelaskan, PEC 2019 akan diskenariokan menjadi iven tetap Pemerintah Kota Padang dengan tema yang berbeda setiap tahunnya, tergantung dengan kondisi ekonomi regional dan internasional pada skala waktu tertentu. Dengan demikian, Kota Padang akan selalu memiliki stok ide dan gagasan yang akan diaktualisasikan dalam rencana kerja tahunan Pemerintah Kota Padang.
“Kita berharap seluruh peserta PEC 2019 secara aktif memberikan ide, gagasan kritikan, inovasi terhadap wajah ekonomi Kota Padang, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang,” imbuh Mahyeldi.
Ia juga menambahkan, PEC 2019 juga menyelenggaran panel untuk generasi millenial dalam bentuk Innovation Paper Contest (IPC). IPC menjadi ajang generasi millenial untuk menyampaikan gagasan, ide, masukkan, saran dan bahkan kritikan untuk Pemerintah Kota Padang. Reviewer IPC merupakan pakar dari Universitas Andalas, UNP, Politeknik Negeri Padang dan Birokrat.
“106 paper inovasi telah diterima panitia, dengan distribusi pariwisata (21 paper), ekonomi kreatif (24 paper), transportasi (24 paper), kebencanaan (18 paper) dan smart city (20 paper). Dari 106 paper tersebut, akan dipilih 5 terbaik masing-masing kategori,” beber Mahyeldi.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Perekonomian RI, Iskandar Simorangkir, saat membuka acara PEC 2019 mengatakan, keterlibatan para pakar ekonomi, akademisi, dunia usaha, dan birokrat dalam PEC 2019 akan memberikan masukan positif bagi perkembangan ekonomi Kota Padang ke depan. “Banyak pengalaman, ide dan yang bisa dishare di forum ini. Mari kita saling menguatkan dan memberikan masukan ke Pemerintah Kota Padang,” tutur Iskandar.
Adapun pembicara PEC 2019, diantaranya Roy Ferguson (Duta Besar New Zealand), Prof Dato’ Sri Alex Ong (Ketua Pengarah Malindo Business & Cultural Center/MBCC Asia), Candra Negara (Direktur Hubungan Antar Lembaga Luar Negeri Bekraf RI), Prof. Elfindri (Dosen Universitas Andalas), Prof. Sjafrizal (Dosen Universitas Andalas), Deddy S Hadi (Dubes RI untuk Qatar 2011), serta pembicara lainnya dari Kementerian, pengusaha, birokrat dan akademisi. (LL/Ady/ML)
Adapun pembicara PEC 2019, diantaranya Roy Ferguson (Duta Besar New Zealand), Prof Dato’ Sri Alex Ong (Ketua Pengarah Malindo Business & Cultural Center/MBCC Asia), Candra Negara (Direktur Hubungan Antar Lembaga Luar Negeri Bekraf RI), Prof. Elfindri (Dosen Universitas Andalas), Prof. Sjafrizal (Dosen Universitas Andalas), Deddy S Hadi (Dubes RI untuk Qatar 2011), serta pembicara lainnya dari Kementerian, pengusaha, birokrat dan akademisi. (LL/Ady/ML)
0 comments:
Posting Komentar