PADANG, (GemaMedianet.com) — Sebanyak 10 ribu ton komoditas Bungkil Sawit asal Sumatera Barat (Sumbar) senilai Rp.12,24 Miliar dan enam komoditas ekspor lainnya senilai Rp.59,387 Miliar dilepas ke berbagai negara tujuan oleh Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Padang di Pelabuhan Teluk Bayur Kecamatan Padang Selatan, Rabu (6/3/2019).
Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian, Ali Jamil mengatakan, komoditas Bungkil Sawit yang diekspor ke New Zealand ini merupakan komoditas volume ekspor lima terbesar penyumbang devisa negara sektor non migas di Sumatera Barat.
“Alhamdulillah, hari ini akan kita saksikan pelepasan ekspor komoditas pertanian yang akan mengirim Bungkil Sawit 10.000 Ton Bungkil Sawit ke New Zealand senilai 12,24 miliar," ungkap Ali Jamil.
Ia juga memastikan 10 ribu ton Bungkil Sawit telah melewati proses pemeriksaan karantina, dan mendapatkan Phytosanitary Certificate sebagai persyaratan negara tujuan ekspor.
Baca Juga : Nilai Ekspor Sumatera Barat Januari 2019 Turun 21,79 Persen
Disamping komoditas ekspor Kelapa Sawit dan Karet, sebutnya, ternyata Jengkol dan Petai juga telah diekspor ke Arab Saudi dan negara tujuan lainnya. Begitu juga Jeruk Nipis juga diekspor ke Belanda dan Perancis
Ali Jamil menambahkan, sesuai dengan program Kementerian Pertanian untuk melakukan akselarasi eksportasi seluruh komoditas pertanian atau komoditas non migas, tentu disikapi bagaimana kita mengakselerasi ini supaya devisa negara meningkat terutama terhadap neraca perdagangan.
Sementara, Kepala Karantina Pertanian Kelas 1 Padang, Joni Anwar menyampaikan, bersamaan dengan Ekspor Bungkil Sawit ini juga diekspor enam komoditas lainnya dengan total nilai sebesar 59,387 miliar rupiah.
Rinciannya, 32.000 Ton Cangkang Sawit (PKS) tujuan Korea Selatan dengan nilai 31,36 miliar rupiah, 83 Ton Santan Kelapa dengan nilai 1,25 miliar rupiah tujuan Belanda, Norwegia, Belgia dan Costarica.
Rinciannya, 32.000 Ton Cangkang Sawit (PKS) tujuan Korea Selatan dengan nilai 31,36 miliar rupiah, 83 Ton Santan Kelapa dengan nilai 1,25 miliar rupiah tujuan Belanda, Norwegia, Belgia dan Costarica.
Kemudian 129,3 Ton Kulit Manis tujuan Portugal, Malaysia, Algeria, Amerika Serikat senilai 9,051 miliar rupiah, 19,8 Ton Kopi Tujuan Thailand dengan nilai 730 juta rupiah, 7,875 Ton Cengkeh dan Kapulaga tujuan Malaysia senilai 66 juta rupiah, dan 201,6 Ton Karet tujuan China senilai 3,99 miliar rupiah.
“Sebagai unit kerja yang memegang peranan strategis, karantina akan terus memperkuat sistim agar produk pertanian kita terus melaju menembus pasar global dan mampu bersaing dengan negara lain,” tuturnya. (Em/VN)
0 comments:
Posting Komentar