PADANG PANJANG, (GemaMedianet.com)— Kemajuan suatu bangsa terletak pada peran dan kontribusi para pemudanya. Oleh karena itu pemuda jangan hanya terbelenggu kehidupan sendiri. Pemuda harus pro aktif bersumbangsih dan memberikan gagasan terhadap lingkungannya.
"Itulah yang dibutuhkan bangsa Indonesia saat ini. Mentalitas untuk sama sama berkontribusi," ungkapnya saat diundang menjadi narasumber Kopigo Street Discussion dengan tema 'Menumbuhkan Jiwa Leadership Di Usia Muda", di Bukittinggi, Sabtu (24/2/2019).
Turut hadir sebagai pembicara, Founder Khadijah Community Febri Wahyuni Sabran serta Dosen Fakultas Ilmu Politik Universitas Andalas Ilham Adelano Azre.
Cara memberikan kontribusi untuk kemajuan suatu negara, dikatakan Fadly Amran, bukan harus sebagai politikus atau ketua organisasi. Tetapi bisa dengan profesi yang kita geluti saat ini.
Dikatakannya, Jiwa kepemimpinan lahir dari orang orang yang punya kepedulian untuk bersumbangsih terhadap lingkungannya.
Founder Khadijah Community Febri Wahyuni Sabran menyampaikan jiwa kepemimpinan diawali dari bagaimana kita mampu memimpin diri kita sendiri.
"Kalau kita bisa menjadi pemimpin untuk diri kita sendiri, otomatis kita bisa menjadi pemimpin atau influencer untuk orang lain," katanya.
Memimpin menurut Febri adalah mengarahkan bukan menyuruh dengan emosi. "Itu lah jiwa leadership," sebutnya.
Dosen Fakultas Ilmu Politik Universitas Andalas Ilham Adelano Azre mengatakan, pemimpin itu hadir tidak dengan cara instant tapi dari tahapan proses. Pemimpin sedikitnya mempunyai empat faktor yaitu empati, kemampuan untuk berorganisasi bekerjasama membangun teamwork, kemampuan berkomunikasi meyakinkan orang, serta ambisi untuk berkuasa. (Harris)
0 comments:
Posting Komentar