SOLSEL, (GemaMedianet.com) — Pemilihan Umum (Pemilu) sebagai pesta demokrasi Indonesia yang dilangsungkan sekali dalam lima tahun merupakan pintu gerbang kelanjutan pembangunan. Pemilu dilakukan untuk memilih pemimpin dan wakil-wakil rakyat yang akan membuat program pembangunan selama masa jabatannya.
Demikian ditegaskan anggota Lembaga Pengkajian MPR RI, Dr. H. Alirman Sori, SH, M. Hum, MM saat bertatap muka dengan masyarakat di Surian Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Solok dan Pakan Rabaa Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh Kabupaten Solok Selatan, Senin (21/1/2019) malam.
Menurutnya, Pemilu merupakan awal dari proses pembangunan selanjutnya, serta momentum menentukan nasib bangsa lima tahun ke depan.
"Dengan demikian, Pemilu memiliki arti sangat penting bagi rakyat karena menjadi penentu bagi nasib bangsa selanjutnya," katanya.
Untuk itu, Alirman Sori mengajak, seluruh warga negara yang telah memiliki hak pilih hendaknya menggunakan haknya dengan baik untuk memilih pemimpin dan wakil-wakil rakyat yang akan mengurus kepentingan masyarakat. Masyarakat juga harus cerdas dalam melihat calon pemimpin dan calon wakil-wakil yang akan dipilih sehingga orang-orang terpilih benar-benar memperjuangkan kepentingan rakyat.
"Perhatikan rekam jejak seluruh calon, dan pilihlah yang terbaik diantaranya yang dinilai mampu mengemban amanah. Salah memilih pemimpin dan wakil-wakil di DPR, DPD, DPRD provinsi dan kabupaten/ kota maka hasil yang didapatkan tidak akan sesuai dengan apa yang diharapkan," lanjutnya.
Untuk Pemilu tahun 2019, Alirman menjelaskan akan berlangsung lima pemilihan secara serentak. Pertama adalah Pemilihan Presiden dan wakil Presiden, kemudian pemilihan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) provinsi dan kabupaten/ kota.
"Jadi akan ada lima pemilihan yang dilaksanakan serentak pada Pemilu 2019 mendatang," ujarnya.
Calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) daerah pemilihan Sumatera Barat nomor urut 22 ini mengingatkan, masyarakat jangan tergiur iming-iming uang sedikit untuk alasan memilih. Jangan sampai hak suara "dibeli" dengan taruhan nasib lima tahun ke depan.
Alirman Sori juga mengingatkan masyarakat untuk tidak terseret ke dalam benturan dan gesekan karena perbedaan pilihan karena itu akan mencederai demokrasi yang sesungguhnya dibangun di atas perbedaan. Demokrasi menuntun masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai suku untuk bersatu dalam perbedaan, bukan sebaliknya memecah belah dan merusak kerukunan.
Eri Togar, tokoh masyarakat Pakan Rabaa Kecamatan KPGD Kabupaten Solok Selatan dalam kesempatan itu menyampaikan apresiasi atas pencerahan yang disampaikan oleh anggota DPD RI daerah pemilihan Sumatera Barat periode 2009-2014 itu. Menurutnya, pencerahan yang disampaikan sangat bermanfaat dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat tentang Pemilu dan arti pentingnya terhadap masa depan bangsa.
"Masyarakat membutuhkan pendidikan politik lebih banyak lagi agar menyadari betapa pentingnya menggunakan hak pilih sehingga pada Pemilu mendatang tidak ada masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya," harapnya.
Dengan menyadari pentingnya arti Pemilu dan menggunakan hak pilih, lanjutnya, masyarakat tidak akan mau suaranya "dibeli". Masyarakat tidak akan mau menerima uang 50 ribu atau 100 ribu rupiah sementara nasibnya lima tahun ke depan dipertaruhkan.
"Pendidikan politik seperti ini yang sangat dibutuhkan masyarakat sehingga menyadari bahwa menggunakan hak pilih berarti ikut menentukan nasib mereka untuk masa lima tahun yang akan datang," tandasnya. (rel)
"Masyarakat membutuhkan pendidikan politik lebih banyak lagi agar menyadari betapa pentingnya menggunakan hak pilih sehingga pada Pemilu mendatang tidak ada masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya," harapnya.
Dengan menyadari pentingnya arti Pemilu dan menggunakan hak pilih, lanjutnya, masyarakat tidak akan mau suaranya "dibeli". Masyarakat tidak akan mau menerima uang 50 ribu atau 100 ribu rupiah sementara nasibnya lima tahun ke depan dipertaruhkan.
"Pendidikan politik seperti ini yang sangat dibutuhkan masyarakat sehingga menyadari bahwa menggunakan hak pilih berarti ikut menentukan nasib mereka untuk masa lima tahun yang akan datang," tandasnya. (rel)
0 comments:
Posting Komentar