JAKARTA, (GemaMedianet.com) — Reuni Akbar 212 berlangsung aman, lancar, dan damai. Jutaan massa yang sempat memadati areal Monumen Nasional (Monas) dan jalan-jalan di sekitarnya sudah kembali ke tempat masing-masing sejak siang kemarin.
Massa Reuni Akbar 212 dari berbagai daerah di Indonesia sebetulnya sudah berdatangan sejak Jumat (30/11/2018). Mereka berkumpul di tempat-tempat tertentu, termasuk Masjid Istiqlal dan masjid-masjid lainnya di sekitar Monas.
“Kami datang berenam dari Pekanbaru, Riau, dengan mobil sewaan untuk menghadiri acara Reuni Akbar 212. Kami ber malam di Masjid Cut Meutia sebelum datang ke Monas,” tutur Nardi, salah seorang peserta Reuni Akbar 212.
Kedatangan peserta terus membludak pada Sabtu malam yang terlihat dari meningkatnya penumpang di beberapa stasiun kereta, seperti Stasiun Cikini, Gondangdia, dan Juanda. Bahkan, di Stasiun Gambir pun terlihat pergerakan massa peserta Reuni 212 yang datang dari luar Jakarta.
Mereka sebagian ada yang langsung menuju kawasan Monas, ada juga memilih beristirahat terlebih dahulu di masjid-masjid yang berada di Jakarta Pusat. Kegiatan Reuni Akbar 212 sudah dimulai sejak Minggu dini hari dengan salat tahajud bersama dipimpin Buya Ahmad Kurtubi, sementara salat subuh berjemaah diimami KH Nashier Zein di areal Monas.
Mereka ke mudian menggelar zikir dan istigotsah kubro. Begitu juga tausyiah bela tauhid dalam berbagai perspektif disampaikan sejumlah tokoh seperti Didin Hafiduddin. Peserta Aksi Damai 212 di Monas semakin membludak sejak subuh kemarin.
Bahkan, jelang pukul 07.00 WIB, kepadatan mulai meluas hingga ke jalan Kebon Sirih, Sarinah, Medan Merdeka, hingga Kwitang. Imbas dari banyaknya peserta aksi membuat lalu lintas di kawasan itu lumpuh total.
Sejumlah kendaraan tak bisa melintas lantaran padatnya peserta aksi. Di kawasan Stasiun Gondangdia misalnya, para peserta aksi harus mengantre keluar stasiun saking banyaknya orang ingin menghadiri Reuni Akbar 212 mulai dari anak-anak kecil hingga para orangtua lanjut usia.
Bahkan, mereka rela berjalan kaki selama dua jam untuk sampai ke Monas demi mengikuti rangkaian kegiatan Reuni Akbar 212 yang sudah disusun panitia mulai dini hari hingga tengah hari kemarin. “Sudah nggak bisa gerak, Mas. Kami sudah jalan dari Stasiun Gondangdia jam 07.00, dan jam 09.00 baru sampai pin - tu Monas,” ucap Rizki (29), saat di temui di Sekitar Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, kemarin. Rizki datang dari Depok, Jawa Barat, bersama 35 orang temannya.
Mereka berangkat se kitar pukul 05.30 WIB dari rumah di kawasan Depok Timur. Rizki menceritakan, selain rombongannya, banyak pengguna Commuter Line dari berbagai daerah lain datang ke Monas guna mengikuti Reuni Akbar 212, seperti dari Bogor dan lainnya.
Karena itu, kereta penuh sesak dengan penumpang. “Di Stasiun Gondangdia pun kondisi sudah sangat padat sehingga untuk keluar stasiun pun butuh waktu hingga 20 menit,” kata Rizki yang kala itu mem bawa bendera tauhid.
Membeludaknya masyarakat yang datang membuat Monas tak mampu menampung peserta Reuni 12 hingga akhirnya peserta pun meluber ke kawasan Menteng, Thamrin, dan Sarinah, bahkan hingga ke Senen.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sendiri menyambut hangat kehadiran seluruh peserta Reuni Akbar 212. “Selamat datang di Monas. Tempat ini memang di rancang untuk berkumpulnya rakyat, pertama kali digunakan pertengahan September 45,” kata Anies di lokasi.
Karena itu, tempat ini digunakan menjadi tempat berkumpulnya masyarakat. Tak ada syarat atau ketentuan khusus untuk menggunakan kawasan ini, termasuk memakai KTP. Kepada sejumlah peserta aksi, Anies menegaskan, pihaknya berkomitmen dalam menjalankan amanah rakyat.
“Kita semua memiliki tanggung jawab yang unik dari Indonesia bukan hanya keberagamannya yang unik, bukan dari latar berbeda, yang unik di Indonesia di tempat ini hadir keberagaman dari Indonesia,” ucap Anies disambut riuh peserta. Anies juga bangga dengan persatuan Indonesia.
Dia melihat keberagaman mulai terlihat tidak hanya di Jakarta, melainkan dari kawasan lain, seperti Yogyakarta, Solo, Banjar, Minang, dan Kalimantan. Karena itu, Anies mengharapkan ketertiban bisa terjaga dalam kegiatan di Monas.
“Jaga kedamaian pada saat kembali. Siapa yang ditemui kirim senyum hadirin yang di Monas, keluar dari Monas pancarkan kedamaian. Insya Allah, itu menyampaikan pesan,” tutur Anies.
yan yusuf/sindonews
0 comments:
Post a Comment