PADANG, (GemaMedianet.com) — Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sumatera Barat, Ny.Nevi Zuairina menghimbau perempuan Sumatera Barat untuk bersama bersatu bebas kanker serviks di Sumatera Barat. Sekaitan itu ia mendorong perempuan Sumatera Barat untuk melakukan deteksi dini kanker servik dengan mengikuti IVA Test (Inspeksi Visual Asam Asetat).
"Saya selalu mensosilisasikan betapa bahayanya Kanker Serviks. Jika hasil tes IVA positif bukan berarti (positif) kanker, tapi itu tandanya 'sebelum jadi kanker, masih 'calon kanker', ungkap Nevi seperti dilansir melalui akun facebook-nya, Selasa, belum lama ini.
Nevi juga menyebutkan, pertemuan dirinya dengan Ibu Rini (bukan nama sebenarnya) yang sering mengalami datang bulan yang tidak teratur, serta keputihan berlangsung lama, tidak berbau dan banyak.
Kemudian ia diajak salah satu rekan kerjanya, untuk mengikuti IVA Test. Ia mulai mencurigai keanehan pada siklus reproduksinya. Sekarang ia lega, setelah melihat hasilnya negatif.
Kemudian ia diajak salah satu rekan kerjanya, untuk mengikuti IVA Test. Ia mulai mencurigai keanehan pada siklus reproduksinya. Sekarang ia lega, setelah melihat hasilnya negatif.
Meski demikian, ujar Nevi, jika tes IVA-nya positif, bisa langsung ditindaklanjuti dengan krioterapi. Tes IVA positif dapat ditangani dengan alat krioterapi. Cara kerja krioterapi dengan dry ice yang akan menghancurkan sel prakanker tanpa tindakan pembedahan.
Cara ini efektif untuk mencegah berkembangnya sel pra kanker menjadi kanker serviks. Untuk itu, akan lebih mudah jika suatu penyakit telah terdeteksi sejak awal, karena pengobatan akan lebih mudah dan peluang untuk sembuh lebih tinggi.
Kanker Serviks adalah kanker yang disebabkan oleh infeksi virus Human Papilloma Virus (HPV), Kanker serviks terjadi ketika tumbuh sel-sel abnormal secara tidak terkendali. Kondisi ini dapat diatasi jika kanker serviks dapat ditemukan dalam keadaan awal, akan meningkatkan peluang kesembuhan.
"IVA Test merupakan pemeriksaan leher rahim yang juga bisa digunakan sebagai pendeteksi pertama. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui secara dini kanker leher rahim," ujarnya.
Ketidak mengertian serta rendahnya sosial ekonomi merupakan kendala keterlambatan dalam pemeriksaan diri tentang IVA Test. Maka upaya yang dilancarkan dengan mendorong masyarakat memeriksakan diri dan menemukan stadium dini keganasan kanker leher rahim dengan melakukan IVA Test.
Menurutnya, mayoritas yang datang untuk berobat ketika kesehatannya telah kritis atau stadium lanjut. Oleh sebab itu perlu dirumuskan kebijakan dan srategi yang akan dilaksanakan dalam percepatan pelayanan IVA Test. Khususnya terkait Sosialisasi IVA Test, karena kanker servik penyakit nomor 2 mematikan di dunia. Ini semua dilaksanakan untuk menurunkan angka kematian pembunuh nomor 2 setelah jantung.
"Untuk itu mari kita bersama jangan biarkan diri kita terbunuh. Oleh sebab itu, periksakan sejak dini," ucapnya.
"Untuk itu mari kita bersama jangan biarkan diri kita terbunuh. Oleh sebab itu, periksakan sejak dini," ucapnya.
Nevi mengatakan, banyak yang tidak tahu IVA Test. Sekaitan itu Ia mengajak untuk deteksi dini, selagi masih stadium rendah. Tes ini meskipun sederhana, hasilnya luar biasa. Lebih baik mencegah dari pada mengobati.
"Insya Allah semoga perempuan Sumatera Barat selalu diberikan kekuatan dan kesehatan - bersama bersatu bebas kanker serviks untuk Sumatera Barat," pungkasnya. (em)
0 comments:
Posting Komentar