PADANG PANJANG, (GemaMedianet.com)— Menanggapi pemberitaan yang beredar mengenai Ibu Las (Murni Sulastri), warga RT 05 Kelurahan Silaing Atas, Padang Panjang yang tinggal di kandang kambing, Sekdako Padang Panjang, Martoni menugaskan OPD terkait untuk mengunjungi lokasi tinggal Ibu Las guna mencari kebenaran dan solusinya, Jumat (16/11/2018).
Dari hasil kunjungan tersebut, selain bertemu dengan Ibu Las, tim OPD terkait juga bertemu dengan ayahnya bernama Rusli (63). Dituturkan Pak Rusli, bahwa Ibu Las merupakan anak pertama dari 4 bersaudara. Ia bernama asli, Murni Sulastri. Singkat cerita, Ibu Las menjadi penduduk Kota Padang Panjang baru 1 tahun, sejak akhir tahun 2017. Sebelumnya, yang bersangkutan tinggal di Pariaman.
Pak Rusli yang asli Sungai Limau ini menyebutkan, ia pernah bekerja sawit di PTPN3 di Kampung IX Koto Baru dan berkeluarga di sana. Pak Rusli kemudian berpisah dengan istrinya, dan pindah ke Padang Panjang membawa ke 4 anaknya, termasuk Ibu Las.
Setelah dewasa Ibu Las menikah dan ikut suami di Batam. Namun karena mengalami masalah rumah tangga dengan suami membuat Ibu Las akhirnya pulang ke kampung keluarganya di Pariaman dengan membawa dua anaknya yang masih kecil.
Dari hasil kerja kerasnya, Ibu Las kemudian memiliki seekor kambing. Akibat selisih paham dengan keluarganya, khususnya pamannya di kampung, Ibu Las pun menyusul ayahnya, Pak Rusli ke Padang Panjang dengan membawa anak serta kambingnya.
Dari hasil kerja kerasnya, Ibu Las kemudian memiliki seekor kambing. Akibat selisih paham dengan keluarganya, khususnya pamannya di kampung, Ibu Las pun menyusul ayahnya, Pak Rusli ke Padang Panjang dengan membawa anak serta kambingnya.
Sehari-hari Ibu Las tinggal bersama ayahnya di rumah yang dibangun oleh tetangganya di atas tanah keluarga di daerah Jelurahan Silaing Atas, Padang Panjang. Di sebelah rumah kemudian dibangun kandang kambing sebagai lokasi usahanya. Berkat kegigihannya, usaha kambing Ibu Las berkembang. Sehingga saat ini Ibu Las memiliki sekitar 13 ekor kambing.
Namun karena enggan dengan tetangga yang tidak nyaman dengan adanya kandang kambing, Ibu Las dan Pak Rusli memindahkan kandang kambing ke lokasi jauh dari permukiman. Pak Rusli mendapat pinjaman tanah lokasi untuk membangun kandang kambing, yakni di lahan parak yang berjarak kurang lebih 150 meter dari rumahnya. Parak tersebut menjadi sumber mata pencarian Pak Rusli juga, yakni dengan sistem bagi hasil kebun dengan pemilik tanah.
Dari hasil kunjungan tim ke lokasi kediaman Ibu Las dapat diperoleh kesimpulan, bahwa pada dasarnya bangunan yang dikabarkan berada di kandang kambing, sejatinya bukanlah rumah tinggal sehari-hari Ibu Las. Namun tempat tersebut, dibuat untuk Ibu Las menjaga kambingnya saja.
Kepastian itu juga diperoleh dari Ketua RT 05 Silaing Atas, Nasrul. Menurut Nasrul, keseharian Ibu Las tinggal di rumah ayahnya. Hunian di kandang kambing yang dikabarkan tempat tinggal tersebut memang tidak ada baju ganti, tidak ada kamar mandi, tidak ada listrik.
Karena menurut Pak Rusli, tempat itu dibangun untuk Ibu Las hanya untuk menjaga kambing-kambingnya. Terutama ketika kambing sedang musim peranakan, guna memastikan kondisi anak kambing baik-baik saja. Bahkan, Ibu Las sendiri juga meminta dibuatkan bangunan untuk tempat tinggalnya, tapi tidak jauh dari kandang kambingnya.
Info lain yang berhasil diperoleh dari Lurah Silaing Atas, Jeff Raymoon adalah bahwa segala upaya untuk kesejahteraan keluarga Pak Rusli sudah dilakukan sejak 2016. "Pak Rusli menerima bantuan mulai dari bedah rumah, sembako, kelengkapan rumah seperti kasur, lemari dan lain lain," ujar Jeff seperti dirilis Diskominfo Padang Panjang.
Ia juga menyebutkan, Pak Rusli terdaftar di BDT (Basis Data Terpadu) dan mendapat bantuan KIS (Kartu Indonesia Sehat), JKMPP (Jaminan Kesehatan Masyarakat Padang Panjang), dan bantuan beras 15 kg setiap bulannya yang diserahkan langsung dari Dinas Sosial ke Pak Rusli. Bahkan, RT dan Kelurahan juga sudah mengeluarkan Kartu Keluarga (KK) Ibu Las sejak 9 Maret 2018, sedangkan pendaftaran BDT-nya masih dalam proses.
"Meski demikian, kami dari RT dan Kelurahan akan kembali mencari solusi untuk masalah ini," ujarnya.
Namun kendala pihak RT dan kelurahan saat ini, adalah Ibu Las masih saja enggan untuk direlokasi tinggal jauh dari kandang Kambingnya karena takut kambingnya hilang atau mati. "Tapi pada kenyataannya, hingga saat ini Bu Las masih tinggal di rumah ayahnya yang layak huni," tegas Jeff. (dr)
Namun kendala pihak RT dan kelurahan saat ini, adalah Ibu Las masih saja enggan untuk direlokasi tinggal jauh dari kandang Kambingnya karena takut kambingnya hilang atau mati. "Tapi pada kenyataannya, hingga saat ini Bu Las masih tinggal di rumah ayahnya yang layak huni," tegas Jeff. (dr)
0 comments:
Post a Comment