PADANG, (GemaMedianet.com) — Setelah berdialog dengan keluarga penyewa aula Masjid Nurul Iman Padang terkait kasus pesta yang membuat tersinggungnya umat Islam, khususnya di Ranah Minang maupun di rantau, telah disadari sebagai suatu kekhilafan oleh keluarga dan dengan setulus hati mewakili keluarga memohon maaf kepada kaum muslimin.
"Kami bernasehat ke depan agar jangan terulang lagi," ungkap Ketua Majelis Ulama (MUI) Sumatera Barat, Buya Gusrizal Gazahar dihadapan keluarga penyewa aula Masjid Nurul Iman Padang, yang juga dihadiri pengurus masjid, Selasa (31/10/5018).
Selain itu, kata Buya Gusrizal Gazahar, kepada pengurus, kami pesankan agar disempurnakan berbagai aturan penggunaan aula, dan khusus untuk walimah al-‘ursy, tidak usah diizinkan.
Sedangkan untuk aqad pernikahan pun harus diberikan ketentuan-ketentuan supaya jangan terlanggar adab berada di Rumah Allah SWT.
Selain itu, kata Buya Gusrizal Gazahar, kepada pengurus, kami pesankan agar disempurnakan berbagai aturan penggunaan aula, dan khusus untuk walimah al-‘ursy, tidak usah diizinkan.
Sedangkan untuk aqad pernikahan pun harus diberikan ketentuan-ketentuan supaya jangan terlanggar adab berada di Rumah Allah SWT.
"Semoga dengan permohonan maaf keluarga, perkara ini sudah bisa diselesaikan dalam batas kewenangan yang ada di tangan Majelis Ulama Sumbar," terang Buya Gusrizal Gazahar seperti dikutip dari akun facebook, Buya Gusrizal Gazahar.
Lebih dari itu, sebut Buya Gusrizal Gazahar, karena Masjid Nurul Iman berstatus sebagai masjid agung kota maka kewenangan lebih luas ada di tangan penanggungjawab dan pengelola.
Sementara kepada Umat Islam khususnya di Ranah Minang dan Rantau, Buya Gusrizal Gazahar tak lupa juga memberi himbauan. “Mari kita jaga kesatuan umat dan ukhuwwah Islamiyyah sesama kita,” pungkasnya. (em)
0 comments:
Posting Komentar