PADANG, (GemaMedianet.com) - Tak berlebihan jika support dari kalangan masyarakat di berbagai daerah di Sumatera Barat (Sumbar), menjadikan putera Paninggahan Kabupaten Solok yang pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Sawahlunto, Walikota Solok dan Bupati Solok ini bertekad mengabdikan dirinya untuk maju sebagai calon wakil rakyat di Senayan, Jakarta.
Jauh di Lubuk hatinya, berbagai keinginan dan harapan dari aneka aspirasi masyarakat yang ia tampung di sejumlah daerah menimbulkan semangatnya untuk berjuang di tingkat nasional. Diantaranya bertekad mendorong peningkatan perekonomian masyarakat, tegaknya kembali nilai-nilai moral dan adat yang mulai tergerus, serta menggeliatkan pembangunan Sumatera Barat yang terasa stagnan.
Demikian benang merah silaturahmi Syamsu Rahim, Calon Anggota DPR RI dari Partai Nasdem Daerah Pemilihan (Dapil) I Sumatera Barat nomor urut 2 ini saat berbincang dengan insan pers dari berbagai media cetak dan online di kawasan GOR Haji Agus Salim, Rabu (19/9/2018) sore.
Dalam pertemuan penuh keakraban itu, Syamsu Rahim meng-kilas balik kenangan kepemimpinannya sebagai pengemban aspirasi masyarakat saat menjadi Ketua DPRD Sawahlunto selama dua periode. Begitu juga saat menjadi Walikota Solok selama satu periode dan Bupati Solok selama satu periode.
Seperti di Kota Solok, bagaimana penguatan sendi-sendi keagamaan ia wujudkan dengan menggelontorkan dana bagi pembangunan Masjid Agung Al Muslimin. Pada awalnya banyak yang pro kontra, namun seiring waktu masjid tersebut kini telah menjadi salah satu dari 100 mesjid di Indonesia yang ditetapkan menjadi tujuan wisata agama.
Begitu juga pro kontra saat melahirkan Peraturan Daerah (Perda) tentang Etika Pemerintahan Daerah, sebut Syamsu Rahim, karena memang peraturan itu bertujuan mengatur etika pejabat pemerintah daerah dan DPRD itu sendiri agar sesuai dengan norma yang berlaku. "Pada akhirnya Perda Etika Pemerintahan Daerah ini disahkan oleh DPRD. Sekaligus menjadi Perda pertama di Indonesia yang mengatur Etika para pejabat pemerintah daerah dan DPRD. Saat pengesahannya juga dihadiri langsung dan mendapat respon yang baik dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara ketika itu Taufik Efendi," terang Syamsu Rahim.
Selama memimpin Kabupaten Solok, Syamsu Rahim juga memprioritaskan pembangunan SDM lewat aplikasi nilai-nilai agama dan adat dalam kehidupan sehari-hari. Seperti menguatkan fungsi Tigo Tungku Sajarangan, yakni ninik mamak, alim ulama dan cadiak pandai, dengan menghidupkan kembali Majelis Tigo Tungku Sajarangan - Tigo Tali Sapilin (MTTS- TTS). Selain itu juga membangun Islamic Center dan tempat-tempat ibadah.
Berbagai realisasi aspirasi dan program unggulan di ketiga daerah itu kini memiliki dampak positif yang dirasakan oleh masyarakat. Bahkan, Syamsu Rahim mengaku banyak diundang untuk memberikan sambutan di berbagai kegiatan masyarakat sebagai tokoh masyarakat dan mantan pejabat. "Nah, dalam berbagai pertemuan seperti itu banyak masyarakat berharap kiprah saya tidak hanya berhenti sampai di situ saja. Mereka berharap dan mendorong saya lagi untuk berkiprah di tingkat nasional seperti menjadi anggota DPR RI guna membangun komunikasi politik, sehingga dapat berkontribusi bagi masyarakat dan pembangunan daerah pemilihan (dapil) khususnya dan Sumatera Barat umumnya," ujar Syamsu Rahim mengutip pembicaraannya dengan berbagai masyarakat dari berbagai latar belakang suku dan agama.
Terlebih lagi masih ada pandangan miring di tengah masyarakat, ketika musim pelaksanaan pemilihan legislatif (Pileg) maka beramai-ramai para caleg mendatangi masyarakat. Ketika sudah terpilih, maka masyarakat dilupakan dan hanya kembali lagi 5 Tahun berikutnya. "Oleh karena itu kepada masyarakat yang mempercayai saya sebagai pengemban aspirasi, saya tidak (ogah, red) mengumbar janji-janji, tapi saya berani dan tegas berkomitmen. Karena komitmen bisa ditagih kapan saja. Terlebih di usia 67 tahun ini, materi bukan lagi segalanya bagi saya, kecuali pengabdian," tukas Syamsu Rahim sembari memohon izin dan dukungan kepada insan pers yang berhadir untuk maju menjadi calon anggota DPR RI pada Pileg 2019 mendatang.
Pertemuan silaturahmi yang diawali pembacaan Alqur'an itu kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diakhiri dengan doa serta foto bersama. (em)
0 comments:
Posting Komentar