CAIRO, MESIR, (GemaMedianet.com) — KBRI Cairo kembali meraih kesuksesan dalam acara Malam Budaya Indonesia - Mesir, Rabu (29/8/2018) digelar di Provinsi Minya. Perhelatan atas kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Minya itu mengambil tempat di teater terbuka Perpustakaan Provinsi Minya.
Yubil
Septian, Counsellor Ekonomi KBRI Cairo, yang kemarin mewakili Dubes RI untuk
Mesir dalam acara tersebut menyampaikan, bahwa acara Malam Budaya Indonesia -
Mesir merupakan salah satu bukti nyata kedekatan hubungan kerjasama antara
Indonesia dan Mesir yang telah terjalin sejak ratusan tahun yang lalu.
“Indonesia-Mesir
memiliki hubungan kerjasama di bidang politik, ekonomi, budaya, pendidikan dan
bidang-bidang lain yang semakin hari semakin kuat. Meskipun secara resmi
hubungan diplomatik kedua negara baru berusia 71 tahun, namun jauh sebelum
Indonesia merdeka, hubungan antara masyarakat Nusantara dan Mesir sudah
terjalin," ujarnya seperti dilansir kemlu.go.id
Duta
Besar Reda Eltayfi, Direktur Lembaga Bantuan Perpustakaan pada Perpustakaan
Nasional Mesir yang hadir dalam acara itu menyampaikan, mengenai
keistimewaan hubungan Indonesia dengan Mesir, dimana Mesir merupakan salah satu
negara pertama yang mengakui kemerdekaan RI.
"Indonesia juga negara pertama di Asia Tenggara yang dikunjungi oleh
Presiden Gamal Abdel Nasser setelah Revolusi 23 Juli 1952, dalam rangka
menghadiri KTT Gerakan Non-Blok," imbuh diplomat yang pernah bermukim di
Indonesia selama empat tahun itu.
Sementara itu Gubernur Minya, Jenderal Essam Elbediwy menyampaikan apresiasinya atas
upaya-upaya Duta Besar RI di Cairo yang aktif melakukan pendekatan kepada
publik Mesir melalui pertunjukan budaya dan pameran perdagangan.
Langkah-langkah positif itu menggerakkan seluruh kekuatan di Minya untuk
menyambut baik pelaksanaan hari Indonesia - Mesir
di kota Minya. “Keberadaan masyarakat Indonesia yang jumlahnya sangat
besar di Mesir ini juga dapat mendukung upaya peningkatan kerja sama
Mesir-Indonesia, bukan saja di bidang pendidikan dan budaya tetapi juga
politik, ekonomi dan pertukaran perdagangan,” kata Gubernur Elbediwy.
Pameran
dan Pertunjukan seni budaya di Kota yang dikenal sebagai “arus el-Saeid”
(dewinya Upper-Egypt) ini kemarin mendapatkan respon sangat meriah dari para
pengunjung yang umumnya adalah pemuda-pemudi dan kelompok terpelajar di Minya.
Lebih dari 500 pengunjung memadati
ruang teater terbuka. Tim Kesenian Pusat Kebudayaan Indonesia (PUSKIN)
binaan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Cairo memukau pengunjung dengan
menampilkan Tari Piring asal Minang, Tari Bedana asal Lampung, Tari Batin
Kemuning asal Riau, dan beberapa tari tradisional lainnya serta seni bela diri
Pencak Silat.
Sedangkan Tim Kesenian dari Minya menampilkan beberapa tari dan musik tradisional Mesir,
lagu-lagu religi serta lagu-lagu cinta tanah air oleh artis terkenal Mesir,
Mohamed Salah, yang berasal dari Kota Minya.
Atase
Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Cairo, Dr.Usman Syihab menyampaikan, Malam
Budaya Indonesia-Mesir sebelumnya juga telah sukses digelar di beberapa kota
lain di Mesir. Menurutnya, selain sebagai media promosi seni dan
budaya, acara Malam Budaya Indonesia-Mesir juga merupakan sarana diplomasi
publik yang sangat efektif untuk mempererat hubungan antar masyarakat kedua
negara. “Dengan penyelenggaraan kegiatan bersama semacam ini diharapkan
masyarakat Mesir di berbagai provinsi dapat mengenal lebih dekat budaya kita,”
tuturnya. (rel)
0 comments:
Posting Komentar