PADANG, (GemaMedianet.com) - Cukup tingginya antusias masyarakat Kota Padang ikut berkurban tahun ini mendapat apresiasi dari Wakil Walikota Padang.
Dari data PHBI Kota Padang jumlahnya mencapai 9.071 ekor hewan kurban termasuk Sapi dan Kambing. Data itu baru merupakan data yang berasal dari masjid dan mushala, belum termasuk yang disembelih di dinas-dinas, perkantoran dan perusahaan lainnya di Kota Padang.
“Maka itu sekali lagi kami menyampaikan terima kasih kepada bapak ibu yang telah berkurban. Semoga ibadah kurban yang kita lakukan dibalasi pahala berlipat ganda oleh Allah Swt. Sebagaimana, manfaat berkurban sangatlah banyak, terutama sekali melihatkan rasa persaudaraan dan kepedulian terhadap saudara-saudara kita yang membutuhkan,” tukas Wakil Walikota (Wawako) Padang, Emzalmi dalam sambutannya saat pelaksanaan Shalat Hari Raya Idul Adha 1439 H di Masjid Agung Nurul Iman Padang, Rabu (22/8/2018).
Atas nama Pemerintah Kota Padang, sebutnya, kita mengucapkan selamat Hari Raya Idul Adha 1439 H. Mohon maaf lahir dan bathin. "Semoga amal ibadah yang kita laksanakan diterima oleh Allah Swt,” ucap Emzalmi.
Pelaksanaan shalat Idul Adha tersebut digelar Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kota Padang. Adapun yang bertindak sebagai khatib yakni Dr. H. Syarifuddin, M.Ag (Dosen UIN Imam Bonjol Padang) dengan diimami Drs. H. Suhardi A dari unsur Kemenag Padang.
Dikesempatan itu wawako juga mengucapkan syukur karena pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 2018 ini khusus jamaah yang berasal dari Kota Padang cukup banyak. Dari informasi Kantor Kemenag Padang yaitu sebanyak 1.032 jamaah. “Alhamdulillah, semoga semuanya yang pergi haji senantiasa dalam keadaan sehat wal’afiat dan lancar melaksanakan rangkaian ibadah haji di Tanah Suci. Mari kita doakan semoga menjadi haji dan hajah yang mabrur,” imbuhnya.
Sementara, Dr.H.Syafruddin,M.Ag dalam khutbahnya menyampaikan beberapa pesan penting guna memaknai Hari Raya Idul Adha bagi umat muslim. Sebagaimana hari ini adalah hari yang istimewa, dimana Allah Swt menamakannya hari raya haji atau hari raya kurban.
Ia pun mengulas peristiwa sejarah yang agung melibatkan dua orang rasul Allah Swt yakni Nabi Ibrahim dengan anaknya Nabi Ismail yang ikhlas melaksanakan perintah Swt. Ketika menginjak usia remaja Nabi Ismail mengikhlaskan dirinya disembelih ayahnya sendiri atas perintah Allah Swt. Padahal Nabi Ismail sendiri merupakan putra kesayangan semata wayang Nabi Ibrahim yang telah ditunggukan sekian tahun lamanya. “Namun tetapi, kecintaannya kepada Allah Swt ternyata jauh lebih besar melebihi cintanya terhadap apapun yang dimiliki termasuk anaknya sendiri,” sebut Syafruddin menceritakan.
Ditambahkan, oleh karena itu berkurban mempunyai makna yang mulia, bilamana makna essensi (hakikat) berkurban ditangkap secara baik. “Jadi, berkurban bukanlah sekedar ritual tetapi memiliki arti penting bagaimana kita sebagai hamba Allah Swt yang selalu menaati perintahnya,” imbuhnya.
Lebih lanjut Syafruddin menjelaskan kesimpulan isi khutbahnya. Yaitu bahwa manusia tidak dibenarkan mengurbankan manusia lainnya untuk sesuatu kepentingan. Selanjutnya seseorang dituntut berkurban baik harta, jabatan dan kedudukan bahkan jiwa sekalipun. Lalu nilai pengorbanan tidak dilihat dari kuantitas tetapi dari niat dan kualitas ketulusan dan keikhlasan.
“Sementara itu berkurban juga upaya untuk menyembelih serta membunuh watak tabiat hewaniyah manusia seperti mau menang sendiri, tamak dan rakus serta bakhil, gila kekuasaan, sombong, memiliki penyakit hati dan segala sifat yang takterpuji. Terutama sekali meningkatkan rasa berkurban terhadap sesama sehingga saling menjaga persaudaraan,” tukasnya sembari menutup khutbah.
Dalam pelaksanaan Shalat Idul Adha di Masjid Agung Nurul Iman tersebut diikuti ribuan jamaah. Tampak hadir Kepala Kantor Kemenag Padang Marjanis, Pj. Sekdako Padang Didi Aryadi, para pimpinan OPD di lingkup Pemko Padang dan lainnya. (Rel/David/Im)
0 comments:
Posting Komentar