JAKARTA, (GemaMedianet.com) — Wakil Gubernur Nasrul Abit mewakili Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) menghadiri acara Halal bi halal yang digelar Ikatan Keluarga Minang Jakarta di Rumah Makan Sederhana Juanda, Sabtu (30/6/2018).
Di kesempatan itu Wagub Nasrul Abit menyampaikan, perantau dalam penyelenggaraan pembangunan daerah Sumatera Barat merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan.
Seperti Pepatah Minang mengatakan “Karatau tumbuah di hulu, babuah babungo alun, marantau bujang dahulu, di rumah baguno alun”. Pepatah ini menegaskan bahwa anak laki-laki yang masih bujangan atau belum menikah tidak mempunyai peranan atau posisi dalam adat, mesti mencari ilmu pengetahuan, pengalaman merantau bahagian dalam memajukan pemikiran orang minang.
Namun karena peluang di rantau telah memberikan kebaikan peruntungan, maka tentu memiliki tanggungjawab juga kembali atau ikut serta membangun tanah bundo untuk kemajuan dan kesejahteraan para dunsanak di kampung halaman, ungkap Nasrul Abit.
Hadir dalam kesempatan, Ketua IKM Pusat Bapak Fadlizon yang juga sebagai Wakil Ketua DPR RI serta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, tokoh minang Fahmi Idris, Sadieq Pasandigoe dan Tokoh-tokoh Minang lainnya yang berada di Jakarta.
Wagub Nasrul Abit lebih lanjut menyampaikan, saat ini penyelenggara pembangunan di Sumatera Barat tengah berupaya melepaskan 3 daerah tertinggal keluar dari kategori daerah tertinggal yakni kabupaten Pasaman Barat, Solok Selatan dan Mentawai.
Pemprov Sumbar, Gubernur Irwan Prayitno telah melakukan berbagai upaya kegiatan percepatan pembangunan di ketiga daerah tersebut dengan mengkoordinasikan dengan lembaga dan kementerian terkait. Keberhasilan percepatan pembangunan ini tentu lebih dititik beratkan keseriusan pemerintah kabupaten. Dengan harapan di tahun 2019 ketiga daerah tersebut berhasil lepas.
"Ini merupakan harga diri kita dalam memajukan pembangunan daerah. Oleh karena itu peran para perantau amat diharapkan ikut serta memberikan perhatian dan dorongan yang kuat, terutama perantau dari ketiga daerah bersangkutan," ulasnya.
Wagub juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi terhadap para perantau Minang yang selama ini terus memberikan perhatian besar dalam memajukan pembangunan daerah.
"Kita menyadari para perantau pulang kampung hampir setiap tahunnya dan kunjungan itu terus meningkat, yang juga berdampak pada perkembangan pertumbuhan ekonomi yang baik di Sumatera Barat," tuturnya.
Wagub menyebutkan, hingga saat ini harga tiket tertinggi di Indonesia ada di penerbangan ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM), namun walaupun mahal tingkat penerbangan ke BIM tetap padat dan penuh.
"Ini menandakan kesejahteraan masyarakat Sumatera Barat di rantau juga sudah semakin lebih baik," terang Nasrul Abit.
Sementara Ketua IKM, Fadlyzon dalam kesempatan yang sama juga menyampaikan, kegiatan Halal bi halal IKM Pusat menjadi wadah dalam menjalin Silaturahim bersama dengan seluruh masyarakat Minang yang ada di Jakarta dan luar Jakarta untuk selalu menjaga keharmonisan masyarakat rantau dengan Pemerintah dan masyarakat yang berada di Sumatera Barat.
"Dengan adanya langkah seirama daerah Sumatera Barat dan masyarakat rantau bisa saling membantu membangun Sumatera Barat, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang menjadi tujuan utama bersama," tukas Fadlyzon. (rel)
0 comments:
Post a Comment