PADANG, (GemaMedianet.com) — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang kembali menggelar debat publik pasangan calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Padang Tahun 2018, yang dijadualkan berlangsung malam ini selepas Isya di Hotel Grand Inna Muara, Kamis (21/6/2018).
Hal itu disampaikan Ketua KPU Kota Padang, Muhammad Sawati yang didampingi Sekretaris KPU, Lucky Dharma YP dan Kasubag Teknis dan Hupmas, Rino Saputra dalam press confrence yang dilaksanakan di Lobby Hotel Grand Inna Muara Padang, Sore tadi.
Di kesempatan itu Ketua KPU, Muhammad Sawati mengatakan, pelaksanaan debat publik Paslon Walikota dan Wakil Walikota Padang kali ini hampir sama dengan debat publik yang telah dua kali dilaksanakan sebelumnya. Hanya saja ada dua segmen yang membedakannya dari lima pelaksanaan segmen sebelumnya.
"Debat publik ketiga ini hampir sama dari debat publik sebelumnya, namun bedanya hanya pada beberapa segmen, yakni segmen ketiga dan segmen kelima dari lima segmen keseluruhannya" ujar Muhammad Sawati.
Menurutnya, jika pada segmen ketiga, yakni mengenai waktu, sebelumnya hanya 5 menit, maka pada debat publik ketiga ini ditambah 1 menit lagi. Sehingga, lamanya menjadi 6 menit," terang Muhammad Sawati.
Ia menjelaskan, penambahan waktu ini dimaksudkan agar para panelis dapat bertanya lebih lama kepada para Paslon. Dan masing-masing Paslon memiliki waktu yang cukup untuk memberikan jawaban kepada lima panelis.
"Kelima panelis terdiri dari 2 orang bergelar Profesor dan 3 orang bergelar doktor, yakni Prof.DR.Syofyarma Marsyidin dan Prof.DR.Afrizal dari Universitas Negeri Padang (UNP), Dr.Rauda Thaib dari Budayawan, DR.Nurul Sholih (Agama), serta DR.Irwan Martedi (UIN Imam Bonjol)," ujar Muhammad Sawati.
Pembeda yang kedua, yakni pada segmen kelima yang merupakan segmen terakhir. Pada segmen ini masing-masing Paslon memberikan pernyataan penutup, yakni kesiapan Paslon untuk memimpin Kota Padang lima tahun ke depan.
"Di sini perlu ketegasan Paslon, apakah mereka benar-benar siap menang dan siap kalah," terang Ketua KPU Kota Padang, Muhammad Sawati.
Di kesempatan yang sama, Kasubag Teknis dan Hupmas KPU, Rino Saputra menyebutkan, di segmen terakhir ini juga dirangkaikan dengan penyerahan cenderamata kepada masing-masing Paslon.
Rino menambahkan, dalam debat publik kali ini Paslon masing masing didampingi sebanyak 116 orang ditambah 10 orang Satgas, sehingga jumlahnya menjadi 126 personil. Dengan dua Paslon, maka total pendamping menjadi 252 orang.
"Selain Paslon, debat publik ketiga ini juga dihadiri para undangan lainnya, sehingga total keseluruhan yang hadir dalam debat publik berjumlah 527 orang," tuturnya.
Terkait keamanan, Ketua KPU Muhammad Sawati menyebutkan, dari hasil koordinasi dengan pihak kepolisian, berapa jumlah personil yang akan diturunkan dalam mengantisipasi keamanan selama pelaksanaan debat publik nantinya merupakan kewenangan pihak keamanan.
"Perbandingan jumlah personil keamanan tentu dimaksimalkan pihak kepolisian," ujarnya.
Sementara terkait lembaga survey yang akan mengikuti pelaksanaan Pilkada 27 Juni 2018, Sekretaris KPU menegaskan hingga saat Ini KPU belum menerima pemberitahuan dari Lembaga survey tertentu. "Untuk lembaga survey, sampai saat ini KPU belum menerima surat resmi," jelasnya.
Sedangkan bagi masyarakat yang berkeinginan hadir dalam debat publik ketiga malam ini, Rino menambahkan, KPU tetap memberikan pelayanan dalam bentuk penyediaan layar monitor di luar ruangan berlangsungnya debat publik.
Apalagi sebagai antisipasi keamanan dari dua kali pelaksanaan debat publik sebelumnya, maka tanda pengenal peserta dan undang yang hadir lebih diperketat. "Tanda pengenal yang dikalungkan di pergelangan tangan sekarang ini tidak bisa diakali, dan perekatnya juga sudah semakin kuat," jelasnya.
Begitu juga untuk ruang merokok juga telah disediakan. "Jadi nanti tidak ada alasan lagi untuk keluar masuk dengan alasan merokok, atau mencari udara segar. Karena keluar masuk ruangan itu termasuk dapat mengganggu konsentrasi dari para undangan yang berhadir," tukasnya. (em)
0 comments:
Post a Comment