BALI, (GemaMedianet.com) — Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengapresiasi setiap kegiatan para perantau dimanapun berada, apalagi secara kelompok seperti Ikatan Keluarga Minang Saiyo (IKMS) Provinsi Bali. Peran pemantau dinilai cukup besar dalam memajukan daerah tempat tinggal dan kampung halamannya.
Budaya
merantau bagi orang Minang adalah sebuah spirit membangun kepercayaan diri
"Mambangkik batang tarandam" dan siap bersaing menghadapi berbagai
tantangan hidup yang lebih baik. Seperti
yang tersirat dalam pepatah petitih Minangkabau, seperti Karantau
madang di Ulu, babuah
babungo balun, Marantau
Bujang dahulu, di
kampuang paguno balun.
Elok-elok manyubarang, Jan sampai pandayuang patah, Elok-elok di rantau urang, Jan sampai babuek salah.
Pancaringek di tapi aia, Babungo mang ko bawah. Ingek-ingek Tuan balai, Lauik sati, Rantau batuah.
Wagub juga menyampaikan, dalam era kekinian pembangunan Sumatera Barat tetap memiliki semangat ranah dan rantau. Artinya kemajuan pembangunan Sumbar yang ada saat ini tidak terlepas dari semangat kebersamaan masyarakat dan seluruh stekholder yang ada di daerah dan di rantau.
Lihat
pembangunan nagari yang melibatkan para perantau, sebut wagub, dengan semangat tagak
kampuang, tagak nagari, setiap orang Minang merasa memiliki tanggungjawab
moril dalam memajukan kampung halamannya sendiri. Harga
diri dalam memajukan martabat daerah menjadi karakter budaya orang Minang sejak
dahulunya.
"Tinggal kita saat ini bagaimana mengimplementasikannya dalam memajukan nagari, memajukan pembangunan Sumatera Barat," ujar Nasrul Abit Dt. Malintang Panai.
"Tinggal kita saat ini bagaimana mengimplementasikannya dalam memajukan nagari, memajukan pembangunan Sumatera Barat," ujar Nasrul Abit Dt. Malintang Panai.
Wagub
Nasrul Abit juga mengajak Pengurus IKMS Provinsi Bali untuk bisa mempererat silaturahmi dan mengkoordinasikan, serta merangkul seluruh Panguyuban yang berasal dari
masyarakat Minangkabau.
Wagub berharap IKMS
Bali dan semua masyarakat Bali yang berasal dari Sumatera Barat selalu
menjadi masyarakat yang baik tertib baik serta mampu membangun bersama dengan
Pemerintah Bali, ikut berpartisipasi dalam memajukan pembangunan daerah Bali
sebagai semangat "Dima bumi dipijak, di situ langit dijunjung" seiring dengan keberhasilan pengembangan diri terhadap profesi pekerjaan
dimiliki.
"Dari semua keberhasilan di daerah rantau Bali ini, tentu para perantau Keluarga
Besar Minang selalu peduli dengan ranah bundo "sato sakaki" memajukan
kampung halaman Sumatera Barat," ujar wagub.
Menurutnya, pelaksanaan pembangunan Sumatera Barat saat ini terus
membenahi infrastruktur sarana dan prasarana dalam meningkatkan daya saing
daerah. Untuk itu Pemprov tidak mungkin lagi menutup diri dalam memajukan pembangunan daerah, karenanya bantuan
banyak pihak, pemerintah pusat, para investor termasuk dari pemantau merupakan hal yang sangat penting saat ini.
Masih menurut wagub, perkembangan
teknologi informasi dan era pasar global, mesti disikapi dengan kerja keras
menyiapkan masyarakat agar miliki daya saing, baik di sektor pendidikan, kesehatan, pembangunan infrastruktur, meningkatkan kualitas dan kuantitas
produktifitas daerah dan UMKM.
Sektor
yang paling potensial dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat ada pada
tatanan penyelenggaraan pemerintahan dalam memberikan layanan perizinan,
investasi, perdagangan, industri, pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan
dan sektor lain-lainnya
Dan
tak kalah pentingnya, kata wagub lagi, adalah perkembangan pembangunan Sumatera Barat pada sektor
Pariwisata yang berkembang sangat baik dan menjadi multi efek dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumatera Barat.
Wagub juga menyinggung kapasitas
BIM saat ini masih belum mencukupi kebutuhan yang ada, hanya baru untuk kapasitas
2,8 juta penumpang yang ternyata data akhir 2017 jumlah penumpang sudah
mencapai, 3.955.664 orang. "Ini menandakan kunjungan orang datang ke Sumbar
meningkat, dan secara tak langsung berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi
masyarakat," tukas Nasrul Abit. (rel)
0 comments:
Posting Komentar