PADANG,
(GemaMedianet.com) — Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Nasrul Abit
meletakan batu pertama pembangunan Masjid Nurul Hasanah Mega Permai 1 Tahap 2
RW 10 Kelurahan Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah Padang, Jum'at (5/1/2018).
Peletakan
batu pembangunan masjid Nurul Hasanah ini merupakan perubahan status dari
mushalla menjadi masjid, yang merupakan
aspirasi masyarakat yang semakin ramai.
Wagub
Nasrul Abit dalam kesempatan itu menyampaikan,
masjid merupakan tempat ibadah yang baik dalam meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Masjid juga dapat sebagai pembinaan umat untuk
menjalankan kepribadiaan dalam Islam untuk lebih baik lagi di setiap waktu.
"Orang
yang rajin ke masjid ibadahnya akan terasa lebih baik dari pada orang-orang
yang ibadah di rumah, ada 27 kali
nilainya sesuai sunnah Allah, karena itu mari kita makmurkan masjid untuk
kebaikan umat," ujar wagub.
Ia
juga mengungkapkan keprihatin dan kepiluannya terhadap perkembangan prilaku
LGBT, kawin sejenis yang dari analisis kedokteran saat ini menunjukan
penyebaran HIV dan AIDS terbesar. "Kita di Sumatera Barat dengan filosofi
Adat Bansandi Syarak -Syarak Basandi Kitabullah, amat malulah rasanya jika prilaku LGBT
berkembang luas, karena itu mari kita
lawan dan perangi prilaku LGBT dengan memperhatian anak kemenakan kita untuk
datang ke masjid belajar agama yang baik," ujarnya.
Ia
menegaskan tidak ada tempat LGBT di Sumatera Barat, jangan biar kelompok ini merusakkan generasi
muda, kawal dan perhatikan setiap
masyarakat di sekitar kita. "Jika ada laporkan untuk dilakukan
pembinaan, atau enyah dari daerah ini,"
tegas Wagub Nasrul.
Ketua
Masjid Nurul Hasanah, Drs.Nugraha dalam kesempatan itu juga menyampaikan,
pembangunan masjid merupakan aspirasi masyarakat, dimana ketika Mushalla telah dilakukan penilaian dari kategori C
tahun 2008, kemudian kategori B tahun 2014 dan tahun 2017 telah terdaftar
menjadi kategori A, maka beberapa fasiltas mushalla telah dibangun dengan baik.
Termasuk mendirikan pendidikan TPA yang saat ini telah memiliki santri 103
orang, dan alumninya sudah mencapai 200 orang.
"Keinginan
menjadikan Mushalla Nurul Hasanah menjadi
masjid merupakan aspirasi masyarakat sela jumlah penduduk semakin
banyak, juga keinginan bagaimana sholat
Jum'at dapat dilaksanakan di rumah ibadah ini," terangnya.
Dengan
luas 203 meter persegi, sebutnya, masjid ini akan dilakukan pembangunan yang
perkiraan akan menelan biaya Rp.2.3 Miliar,
dan saat ini telah dimulai dengan dana tersedia 29 juta rupiah.
"Kita
yakin dengan semangat kebersamaan pembangunan Masjid Nurul Hasanah akan dapat
kita bangun sesuai dengan harapan. Semoga Allah merahmati hidup kita
semua," doa Nugraha.
Wagub
Nasrul Abit selain meletakan batu pertama juga melakukan penandatangan prasasti
perubahan nama Mushalla Nurul Hasanah menjadi Masjid Nurul Hasanah. (rel/em)
0 comments:
Post a Comment