PESSEL, (GemaMedianet.com)
— Pemerintah
Kabupaten Pesisir Selatan (Pemkab Pessel) Sumatera Barat, tengah mempersiapkan
diri sebagai tuan rumah event Livestock Expo 2018 yang dijadwalkan bulan
September mendatang.
Salah
satu persiapan, menjadikan Telur Asin mentah (bahan baku Telur Itik), sebagai
souvenir (oleh-oleh) di ajang kontes dan pameran hasil peternakan se Sumatera
Barat tersebut.
"Kendati
masih lama (9 bulan lagi, red), berbagai persiapan terus digencarkan, salah
satunya menjadikan Telur Asin mentah dari Telur Itik, sebagai souvenir khas
daerah di gelaran itu, " ucap Hazrita, Kadis Peternakan Pessel, Selasa
(23/1/2018).
Dipilihnya
Telur Asin mentah, sambungnya, dikarenakan potensi produksi telur itik cukup
bagus di Pessel. "Ide ini, juga terinspirasi saat menghadiri event yang
sama di Kabupaten Solok Selatan di tahun lalu, dan sepertinya bagus untuk
diterapkan sebagai oleh - oleh, selaku tuan rumah," ujar Hazrita.
Menyoal
persiapan ke arah tadi, jelasnya, Pemkab kian mengintensifkan kerjasama dengan
sejumlah peternak itik di beberapa sentra peternak di daerah tersebut. "Yang
jelas, kita (Pemkab Pessel) akan mengemas telur asin mentah ini dengan media
(tempat) yang menarik, dan layak dijadikan souvenir," beber Hazrita.
Di
event sama tahun lalu, berlokasi di Padang Aro Kabupaten Solok Selatan, Pessel
berhasil menyabet 10 penghargaan.
Penghargaan
terdiri dari Bupati Pembina Terbaik Siwab Ubsus 2017, Juara 1 Sapi PO betina,
Juara 3 Kerbau betina, Juara harapan 1 Kerbau jantan, Juara harapan 3 Anak sapi
Simmental jantan, Juara harapan 3 sapi Bali betina, Juara 1 petugas Medis,
Juara 1 petugas Paramedis, Juara 1 petugas Inseminator, Juara harapan 1
Kelompok Ternak Setoja Inunang Kecamatan Batang Kapas.
"Oleh
karena itu selaku rumah di tahun ini, kita (Pemkab Pessel) menargetkan peningkatkan
prestasi dari tahun lalu," kata Hazrita.
Produksi
Telur Itik di Pessel mencapai 13,5 juta butir per tahun. Jumlah tersebut
berdasarkan data BPS tahun 2017 (dirangkum dari data pihak Dinas Peternakan 2016),
yang mencatatkan angka produksi 845.734 kilogram.
Kalau
diilustrasikan berdasarkan hitungan berat 1 kilogram sebanyak 16 butir, total
jumlah diperoleh 13.531.744 butir telur. Angka produksi ini juga terlihat naik
dari tahun sebelumnya (2015), yang hanya 674.520 kilogram atau setara
10.792.320 butir. Kenaikannya cukup signifikan (2015 - 2016), yakni 171.214
kilogram/setara 2.739.424 butir.
Di
sisi populasi, jumlah ternak unggas jenis itik ini juga terlihat meningkat.
Dari 147.921 ekor di 2015, bertambah menjadi 154.050 ekor di tahun 2016, alias
terjadi penambahan sebanyak 6.129 ekor. Di tahun 2016, populasi itik terbanyak
terdapat di Kecamatan Lengayang dengan jumlah 48.854 ekor (produksi telur
268.208 kg/setara 4.291.328 butir).
Selain
itu, di Kecamatan Bayang 37.400 ekor (produksi telur 205.326 kg/setara
3.285.216 butir), dan Kecamatan Batang Kapas 20.501 ekor (produksi 112.550
kg/setara 1.800.800 butir). (rel)
0 comments:
Posting Komentar