28 Januari 2018

Kemenag Ajak Umat Islam Laksanakan Shalat Gerhana, Berikut Caranya !



JAKARTA, (GemaMedianet.com) — Kementerian Agama (Kemenag) RI melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Ditjen Bimas Islam) mengajak umat Islam untuk melaksanakan Salat Gerhana atau Shalat Khusuf. Berdasarkan data astronomi, akan terjadi Gerhana Bulan Total (GBT) pada 31 Januari 2018 atau bertepatan dengan 14 Jumadil Ula 1439 Hijriah.

Direktur Jenderal (Dirjen) Bimas Islam, Muhammadiyah Amin menyebutkan, hampir seluruh kawasan Indonesia dapat mengamati GBT ini. Awal gerhana diperkirakan mulai pukul 20:48 WIT, 19.48 WITA, atau 18.48 WIB.

“Puncak gerhana akan terjadi pada pukul 20.29 WIB, dan akhir gerhana bulan total pada pukul 22:11 WIB,” ujarnya dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (25/1/2018).

Ia juga menyampaikan, Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama telah menerbitkan seruan kepada para Kepala Kanwil Kemenag untuk  menginstruksikan Kepala Bidang Urusan Agama Islam/Kepala Bidang Bimas Islam/Pembimbing Syariah, Kepala Kemenag Kabupaten/Kota, dan Kepala KUA untuk bersama para ulama, pimpinan ormas Islam, imam masjid, aparatur pemerintah daerah dan masyarakat untuk melaksanakan Shalat Gerhana Bulan Parsial di wilayahnya masing-masing.

“Pelaksanaan shalat gerhana, disesuaikan dengan situasi dan kondisi daerahnya masing-masing,” katanya.

Tata Cara Salat Gerhana

Adapun tata cara Salat Gerhana adalah sebagai berikut :
a.Berniat di dalam hati.

b.Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa.

c.Membaca do’a iftitah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih) sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah: “Nabi Saw. menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika shalat gerhana.” (HR. Bukhari No.1065 dan Muslim No.901).

d.Kemudian ruku’ sambil memanjangkannya.

e.Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan “Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd”.

f.Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama.

g.Kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya.

h.Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidali. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk diantara dua sujud kemudian sujud kembali.

i.Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk diantara dua sujud kemudian sujud kembali. 

j.Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya.

k. Salam. 

Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jama’ah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, bersedekah. (Rel/Nur Khazin)

0 comments:

Posting Komentar

PRAKIRAAN CUACA

eqmap

SOLOK SELATAN

Iklan

POLDA SUMBAR

iklan

TwitterFacebookGoogle PlusInstagramRSS FeedEmail

Statistic Views

Iklan

iklan KPU Pesisir Selatan

Terkini

Iklan

FACEBOOK - TWEETER

Iklan

BUMN

Iklan

REMAJA DAN PRESTASI

Iklan

iklan

Arsip Blog