31 Maret 2017

Baru Saja dikukuhkan, Forum Kabupaten Sehat Solsel Lakukan Pembenahan

SOLSEL, (GemaMedianet.com) -- Tim Forum Komunikasi Kabupaten Sehat (FKKS) Solok Selatan (Solsel) kian berbenah mempersiapkan verifikasi tim penilai kabupaten/kota sehat 2017 dari pusat. Kendati, terbilang seumur jagung semenjak dikukuhkan pada (23/3/2017) oleh Bupati Solsel, Muzni Zakaria telah menunjukkan trend positif.

Tim yang dikomandoi oleh Afrizal Amir ini lebih bersemangat untuk mewujudkan Solsel sehat. "Jabatan merupakan amanah dan suatu kewajiban yang harus ditunaikan. Kita adalah tim, tidak ada yang bisa saya perbuat apabila sendirian. Kerjasama serta solidaritas rekan-rekan tim pengurus FKKS sejauh ini cukup bersemangat. Saya apresiasi itu dan kedepan harus kita tingkatkan lagi,"ujar pria yang akrab disapa AA ini, Jumat (31/3).

AA menyebutkan, langkah awal dengan melaksanakan rapat kerja dan menetapkan program kerja. Kemudian, lanjutnya, pendelegasian pengurus Forum bersama beberapa orang tim teknis untuk turun kemasing-masing kecamatan yang ditetapkan menjadi fokus penilaian kabupaten sehat Solsel 2017.

Tidak itu saja, tim FKKS juga telah melakukan sosialisasi kabupaten sehat pada seluruh walinagari di Solsel pada 22 Maret 2017 lalu. Selain itu, dimasing-masing kecamatan juga kembali dilakukan sosialisasi tentang kabupaten sehat dengan melibatkan seluruh unsur kecamatan yang telah ditetapkan lokasi penilaian.

AA juga tidak menampik, jika pihaknya tengah mempersiapkan bentuk sinergi antara FKKS dengan beberapa OPD terkait di Solsel dalam rangka mewujudkan masyarakat Solsel yang betul-betul berprilaku sehat.

Bahkan, imbuh AA,  tujuan forum untuk mendukung program pemerintah Solsel, menjadikan masyarakatanya betul-betul berprilaku sehat dalam kehidupan sehari-hari. "Alhamdulillah kami dapat dukungan bupati Solsel melalui Surat Edaran Bupati untuk OPD agar mendukung kegiatan FKKS guna menuju lomba Sawastisaba Padapa,"tandas pria berkumis ini.

Artinya, kata dia,  Solsel mempersiapkan diri untuk diverifikasi tim pusat untuk dua tatanan wajib dan satu tatanan tambahan. Dua tatanan wajib yang akan diikuti Solsel itu menurut AA adalah kawasan pemukiman, sarana dan prasarana umum dan kehidupan masyarakat sehat yang mandiri. Sedangkan, tatanan tambahan adalah kawasan pariwisata sehat.

Sementara itu, untuk melihat kesiapan dan keseriusan Solsel mengikuti verifikasi Kabupaten/Kota Sehat 2017, tim Pembina dari Provinsi Sumatera Barat yang di pimpin Ir. Gusti Rufita, MP dengan tiga orang anggota, berkunjung ke Solsel.

Rombongan pembina Kabupaten/Kota Sehat Provinsi Sumbar disambut Sekertaris Dinas Kesehatan Vera, Ketua FKKS Solok Selatan Afrizal Amir, pengurus Forum dan Tim Teknis Kabupaten Sehat Solok Selatan di ruang rapat Dinas kesehatan Solsel, Kamis (30/3/2017).

Rombongan pembina Kabupaten/Kota Sehat Provinsi Sumbar saat itu berharap untuk keseriusan seluruh steakholder di Solsel mendukung kegiatan Kabupaten/Kota Sehat ini. tidak kala penting, setiap kegiatan yang dilakukan harus dilengkapi dengan bukti.(Okt)

Bekali Warga Binaan, Wako dan Lapas Muaro Kelas II Padang MoU

PADANG, (GemaMedianet.com) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) adalah institusi hukum yang juga berperan mencegah  berbagai tindak pidana di internal lapas.  Baik itu pungutan liar (pungli), penyimpangan  Narkorba dan lain  sebagainya.

Legenda Syekh Labai Kuduang di Tanah Abai, Solsel

SOLSEL (GemaMedianet.com) -- Syekh Labai Kuduang konon adalah sosok yang pertama kali membawa Silat tradisi Minangkabau aliran Pedang Panjang ke nagari (desa adat) Abai, Kecamatan Sangir Batang Hari, Solok Selatan (Solsel). "Ada yang percaya beliau (Syekh Labai Kuduang.red) adalah orang yang sama dengan Syekh Burhanuddin yang di Ulakan Pariaman," kata Pegiat Silat Solsel, Rino Satria, Jumat (31/3/2017) melalui seluler.

Legenda Syekh Labai Kuduang sebagai pembawa Silat tradisi beraliran Pedang Panjang, hingga kini masih dipercaya sebagian masyarakat di sana. Bahkan, dikatakan Rino,  cerita yang beredar di tengah masyarakat. Ada seorang keturunan pewarih (guru silat Pedang Panjang) yang hingga sekarang masih hidup. "Pewarih ini yang menjelma jadi sosok Harimau. Konon yang menjadi 'penjaga' Nagari Abai," katanya.

Disinyalir, aliran silat ini terancam punah disebabkan silat tradisi ini hanya dikuasai oleh dua orang guru yang telah tua. "Kalau tidak ada dua orangtua ini, maka bisa dipastikan Silek Pedang Panjang punah," ungkapnya.

Ia menyebutkan, apabila hal ini tidak cepat ditindaklanjuti, maka ciri khas aliran Silat tradisi Solsel bisa hilang.  Sebab imbuhnya, sampai saat ini aliran Silat Pedang Panjang hanya memiliki dua orang guru dan dua murid. "Untuk yang pandai Silat ini banyak, namun hanya sekedar pandai saja tapi tidak menguasai seluruh teknik," ungkapnya, Kamis (30/3/2017).

Menurut sejarahnya, silat Pedang Panjang merupakan Silat kaum raja-raja. "Tapi seiring perkembangan zaman keberadaannya terlupakan," jelasnya.

Ia menambahkan, Pedang yang menjadi media yang digunakan dalam latihan adalah pedang asli yang digunakan kaum raja-raja di Abai dahulunya. Berukuran panjang sekitar 120-150 cm, dan serupa dengan pedang yang digunakan oleh bangsa Arab. "Pedang ini masih ada sekitar empat unit lagi, dan itu digunakan untuk latihan silat," tutupnya. (Okt/Rel)

PRAKIRAAN CUACA

eqmap

SOLOK SELATAN

Iklan

POLDA SUMBAR

iklan

TwitterFacebookGoogle PlusInstagramRSS FeedEmail

Statistic Views

Pasang Iklan Anda Di Sini

   

iklan

Terkini

Iklan

FACEBOOK - TWEETER

Iklan

BUMN

Iklan

REMAJA DAN PRESTASI

Iklan

iklan

Arsip Blog