PADANG, (GemaMedianet.com)
— Badan
Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Padang menggelar Rapat Tim
Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) di Pangeran Beach Hotel,
Kamis, (30/11/2017). Rapat dibuka oleh Wakil Walikota Padang, Ir.H.Emzalmi,
M.Si berlangsung dengan hikmat.
Wakil
Walikota Emzalmi dalam rapat tersebut menyampaikan, tujuan diadakan rapat ini
untuk mengevaluasi kinerja satu tahun belakang dan menganalisis serta
menyiapkan program kerja lima tahun mendatang. "Saat ini kemiskinan di
Kota Padang diperkirakan 4,69 persen. Maka kita targetkan kemiskinan di Kota
Padang untuk tahun mendatang dapat berkurang sekitar 0,04 persen," sebut
Emzalmi yang juga ketua TKPKD Kota Padang seperti dikutip dari akun facebook
humas kota padang.
Kedepannya
TKPKD Kota Padang dapat bekerja dengan menggunakan Pedoman Rencana Program
Investasi Jangka Menengah (RPIJM), dengan rancangan program lima tahun
mendatang. "Dengan adanya RPIJM ini, maka kemiskinan dapat dibagi menjadi
tiga cluster, seperti kemiskinan daerah pantai, perkotaan dan
pinggiran/pertanian. Skop-skop seperti ini akan memudahkan kita untuk
mengatasinya, sebab kriteria mereka sudah diketahui. Sehingga program-program
yang dijalankan bisa tepat sasaran," tambahnya.
Dikatakan
Wawako Emzalmi, RPIJM ini sebaiknya dibuatkan Payung Hukum, sehingga ada
pedoman dalam pelaksanaan kegiatan ini. "Dengan Adanya RPIJM ini maka
kegiatan-kegiatan sudah tersusun didalamnya, begitu pun anggaran, sehingga bisa
dilaksana dengan baik, sesuai dengan yang telah disusun itu." tegasnya.
Sementara
itu Kepala Bappeda Kota Padang, Hervan Bahar mengaku masih sulitmengatasi
kemiskinan di Kota Padang, hal ini diakibatkan 13 Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) di Kota Padang masih belum bersinergi. "Hal ini akibat kurang
terintegritasi diantara SKPD Terkait, sehingga kemiskinan tidak dapat
tertanggulangi dengan baik. kedepannya Kepada SKPD terkait diharapkan dapat
menfokuskan kepada satu titik kemiskinan dalam bekerja, sehingga kemiskinan
dapat diatasi. Semua SKPD mengeroyok untuk mengentaskan kemiskinan, sehingga
cepat teratasi," ungkapnya.
Sehubungan
dengan itu, para SKPD dapat melihat potensi masyarakat, jangan sampai
memberikan yang tak sesuai dengan keahliannnya. Contohnya, ia hobi berdagang,
lalu diberikan pelatihan perbengkelan, hal ini tidak menemui titik sasarannya.
Dan berikan pelatihan yang sesuai dengan profesinya, maka usaha yang dilakukan
bisa berkembang dan mereka bisa keluar dari himpitan kemiskinan,"
tutupnya. (Ir/Fsl/Nda/Mul)
0 comments:
Posting Komentar