PADANG,
(GemaMedianet.com) — Dalam
memajukan sektor pendidikan, terutama tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Sumatera Barat, sangat membutuhkan perhatian
dari berbagai pihak. Karena di saat bersamaan, beban APBD Sumbar semakin berat
dengan bertambahnya belanja pegawai yang saat ini mencapai 30 ribu orang yang
berasal dari guru SMA dan SMK.
“Hasilnya
hanya tinggal 35 persen anggaran yang dapat dilakukan untuk menjalankan
pembangunan daerah dari total APBD Sumbar sebesar 6,2 Triliun,” kata Wakil
Gubernur Sumbar, Nasrul Abit saat memberikan arahan pada acara Musyawarah Besar
(Mubes) III Ikatan Keluarga Alumni (IKA) SMA 6 Padang, Minggu (24/12/2017).
Hadir
dalam kesempatan itu Wakil Walikota Padang, H.Emzalmi, Ketua Komisi V DPRD
Sumbar H.Hidayat,SS.MH, Anggota DPRD Padang H.Amril Amin,SH, Kepala Sekolah
Hj.Risdawati, serta guru-guru dan alumni SMA 6 Padang baik yang dari dalam
mupuan dari luar Provinsi Sumbar.
Wagub
menyampaikan, saat ini begitu banyak yang terjadi perkembangan dunia
pendidikan, baik nasional maupun internasional, jika Sumbar tidak ingin
ketinggalan maka semua sarana prasana sekolah mesti ditingkatkan, terutama pada
fasilitasi teknologi informasi.
Untuk
itu diharapkan dukungan para alumni, pihak-pihak lain yang tidak mengikat,
orangtua bersama Komite Sekolah mampu bekerjasama membantu sekolah memajukan
fasilitas kemajuan dunia pendidikan itu sendiri.
"Apa
yang dilakukan alumni dan para pengajar sekolah hari ini sangat baik selain
mempererat hubungan silaturrahmi, juga dapat sebagai wadah kebersamaan
memajukan pendidikan sekolah ini, menatap esok yang lebih baik," ajak
Nasrul Abit.
Ia
juga menambahkan, pendidikan menjadi sorotan penting dalam upaya menciptakan
karakter generasi emas yang tangguh, kuat dan memilik daya saing. Sekaitan itu,
maka prilaku LGBT tidak perlu ada di Sumatera Barat, karena negeri ini
membutuhkan generasi yang berkarakter, berkepribadian sehat, cerdas, berbudaya dan memiliki keimanan yang
kokoh sesuai dengan agamanya masing-masing.
Wagub
menyebutkan, menurut para ahli, indeks demokrasi Sumbar turun karena wagub
melarang prilaku LGBT di Sumbar. Namun toh semangat demokrasi kita tidak pernah
pudar, soal pilkada dan lain-lain. "Sampaikan kapan pun LGBT tidak boleh
ada di bumi ranah bundo ini," tegas Nasrul Abit.
Ia
juga menghimbau, agar mubes dapat berjalan dengan tertib dan baik. Pilihlah
ketua yang mampu mengayomi dan memfasilitasi pembangunan sekolah lebih baik
lagi di masa-masa mendatang. Jangan sampai ada mubes tandingan yang dapat
membuat wacana keributan yang tidak perlu, dan itu tentunya akan menghabiskan
waktu sia-sia.
"Mari
saling mendukung satu sama lain untuk kemajuan. dan kebanggan bersama. Jauhkan
rasa permusuhan, bangun rasa persaudaraan yang akan membuat kita dapat mencapai
apa-apa yang kita harapkan," jelas Nasrul Abit.
Ketua
panitia Hidayat dalam kesempatan itu menyampaikan, rasa senang dan bangganya
terselenggaranya Mubes IKA SMA 6 Padang karena saling kerjasama. SMA 6 Padang saat ini telah memiliki alumni
29 angkatan sejak tahun 1986, seluruhnya tersebar di berbagai profesi, mulai
pengusaha, PNS, politisi, dagang dan sebagainya.
Ia
juga menyampaikan, kepanitiaan telah mengundang semua alumni yang dapat
mewakili angkatan masing-masing lima orang, dan perkiraan yang akan hadir 110
orang. "Sekaligus juga akan menyelenggarakan pemilihan pengurus baru IKA
SMA 6 Padang, karena periode Ketua Umum Amril Amin sebelumnya telah
berakhir dari dua periode yang dipimpinnya," jelasnya. (rel/em)
0 comments:
Post a Comment