PADANG, (GemaMedianet.com)
—
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) siap membantu Solok
Selatan (Solsel) dalam melakukan restorasi terhadap 40 Rumah Gadang di Kawasan
Saribu Rumah Gadang (SRG), salah satu dari tujuh destinasi wisata di Sumatera
Barat (Sumbar).
Penegasan
itu disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki
Hadimuljono disela-sela pertemuan dengan Bupati Solsel, H.Muzni Zakaria saat
peresmian Rumah Sakit Unand, Sabtu (4/11/2017).
Bahkan untuk peresmian peletakan batu pertama Restorasi 40 Rumah Gadang tersebut, Menteri PUPR menyebutkan, bakal mengajak Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Solsel.
"Kami siap membantu untuk restorasi 40 unit rumah gadang, dan kita usahakan mengajak bapak Presiden Jokowi untuk 'ground breaking' pada Desember 2017 mendatang," kata Basuki Hadimuljono.
Terkait kesiapan Kementerian PUPR itu, Guru besar Universitas Andalas, Bambang Istijono menilai, sudah sewajarnya menteri PUPR membantu SRG, karena tidak banyak rumah gadang yang terletak dalam satu kawasan. “Tempat itu hanya ada di Solsel. Dan tentu hal ini merupakan daya tarik dan ikon budaya di Minangkabau," sebut Bambang.
Sementara, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, Arie Setiadi Moerwanto ketika berkunjung ke Solsel pernah menyebutkan, pihaknya pernah dipanggil Menteri PUPR terkait restorasi 40 unit rumah gadang di Solsel.
"Kami diminta untuk cepat-cepat merealisasikannya, karena unik dan orisinil. Maka itu kami ingin menjadikan Solsel sebagai lokasi wisata yang menarik, dan tidak dimiliki daerah lain. Meski demikian, tentu pak menteri yang lebih berwenang," terang Arie.
Sebelumnya, tim survei jelajah budaya ke Solsel, diantaranya Yori Antar dan Jay Subiakto menyebutkan, kawasan SRG sangat unik dan memiliki ciri khas. Dari survei tersebut didapatkan sebanyak 40 unit rumah gadang dengan kategori kondisi rusak sedang sampai rusak berat, sehingga perlu dilakukan pemugaran atau restorasi.
Baca Juga : Tim Survey Arsitek, Budaya dan Pariwisata Empat Hari Jelajahi Nagari Saribu Rumah Gadang
Kawasan SRG ini juga memiliki keanekaragaman rumah gadang yang sangat lengkap dibandingkan daerah lainnya, dan bahkan usianya sudah ratusan tahun. Oleh karena itu SRG sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai obyek wisata.
“Belum dipoles saja sudah ada sepuluh homestay yang berdiri dengan sanitasi yang sudah cukup baik, ini merupakan modal utama yang luar biasa," tukasnya. (Fys/hms)
Bahkan untuk peresmian peletakan batu pertama Restorasi 40 Rumah Gadang tersebut, Menteri PUPR menyebutkan, bakal mengajak Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Solsel.
"Kami siap membantu untuk restorasi 40 unit rumah gadang, dan kita usahakan mengajak bapak Presiden Jokowi untuk 'ground breaking' pada Desember 2017 mendatang," kata Basuki Hadimuljono.
Terkait kesiapan Kementerian PUPR itu, Guru besar Universitas Andalas, Bambang Istijono menilai, sudah sewajarnya menteri PUPR membantu SRG, karena tidak banyak rumah gadang yang terletak dalam satu kawasan. “Tempat itu hanya ada di Solsel. Dan tentu hal ini merupakan daya tarik dan ikon budaya di Minangkabau," sebut Bambang.
Sementara, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, Arie Setiadi Moerwanto ketika berkunjung ke Solsel pernah menyebutkan, pihaknya pernah dipanggil Menteri PUPR terkait restorasi 40 unit rumah gadang di Solsel.
"Kami diminta untuk cepat-cepat merealisasikannya, karena unik dan orisinil. Maka itu kami ingin menjadikan Solsel sebagai lokasi wisata yang menarik, dan tidak dimiliki daerah lain. Meski demikian, tentu pak menteri yang lebih berwenang," terang Arie.
Sebelumnya, tim survei jelajah budaya ke Solsel, diantaranya Yori Antar dan Jay Subiakto menyebutkan, kawasan SRG sangat unik dan memiliki ciri khas. Dari survei tersebut didapatkan sebanyak 40 unit rumah gadang dengan kategori kondisi rusak sedang sampai rusak berat, sehingga perlu dilakukan pemugaran atau restorasi.
Baca Juga : Tim Survey Arsitek, Budaya dan Pariwisata Empat Hari Jelajahi Nagari Saribu Rumah Gadang
Kawasan SRG ini juga memiliki keanekaragaman rumah gadang yang sangat lengkap dibandingkan daerah lainnya, dan bahkan usianya sudah ratusan tahun. Oleh karena itu SRG sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai obyek wisata.
“Belum dipoles saja sudah ada sepuluh homestay yang berdiri dengan sanitasi yang sudah cukup baik, ini merupakan modal utama yang luar biasa," tukasnya. (Fys/hms)
0 comments:
Posting Komentar