SOLSEL, (GemaMedianet.com)
— Kelompok
Perempuan Pasir Talang Timur (Pastati) Jaya mengolah limbah plastik menjadi
aneka produk kerajinan tangan (kriya). Hasil produk kriya yang diprakarsai
ibu-ibu rumah tangga itu, seperti tas, dompet, keranjang bawaan dan beragam
jenis produk kriya lainnya yang bernilai ekonomis.
Ketua
Kelompok Pastati Jaya, Refnidawati dan Bendahara kelompok, Sari Citra, Sabtu
(18/11/2017) mengatakan kegiatan dilakukan karena dasar peduli akan lingkungan,
terutama terkait antisipasi kebiasaan buang sampah sembarangan. Apalagi, sampah
plastik yang sulit diurai. "Daripada ngerumpi
saja, baik kita kerja yang menghasilkan sambil mengasah kemampuan. Sehingga
dengan mengumpulkan limbah dari plastik itu, kami berinisasi untuk bisa
memanfaatkannya menjadi produk yang bernilai ekonomis," ujarnya.
Sekarang,
produk kriya limbah plastik ini telah dipasarkan keluar Solok Selatan (Solsel)
bahkan antar Provinsi. Dalam sebulan, imbuh Sari bisa didapatkan orderan hingga
500 unit aneka produk tersebut. Untuk harga juga variatif, tergantung kerumitan
pengerjaan. "Harga tergantung kerumitannya, mulai dari Rp 10 ribu hingga
Rp250 ribu," tambahnya.
Kelompok
Pastati Jaya terletak di Nagari Pasir Talang Timur, Kecamatan Sungai Pagu,
Solsel, berdiri sejak Desember 2016 beranggotakan 20 orang. Untuk model kriya,
lanjut Sari kelompok belajar secara otodidak dan memanfaatkan tenkologi
internet sebagai panduan. "Kita banyak belajar dari 'mbah google' selain
itu kita juga mendapatkan pendampingan dan bimbingan dari KKI Warsi. Bahkan,
untuk pemasaran produk masih melalui Warsi," terangnya.
Sari
Citra menyebutkan, saat ini untuk kebutuhan bahan baku kelompok mulai
terkendala ketersedian. Pasalnya, belum terdapatnya bank sampah di daerah itu.
"Bahan baku bakal sulit didapatkan jika pesanan dalam jumlah banyak.
Biasanya, kami mengumpulkan plastik dari mana saja. Baik dirumah sendiri dari
kemasan plastik deterjen, minyak goreng dan kopi maupun ke rumah tetangga dan
dari jalanan. Pokoknya asal ada kita ambil, biar dikatakan pemulung,"
candanya.
Dia
menyebutkan, pengerjaan dalam satu kali pesanan memakan waktu maksimal hingga
tingga pekan jika pesanan dalam jumlah banyak. Jenis pengerjaan untuk tiap
anggota juga berbeda, bagi yang baru biasanya mendapatkan pekerjaan yang lebih
mudah dibanding anggota yang telah mahir. "Misalnya, bagi yang baru
belajar hanya bertugas melipat atau menggunting plastik," tandasnya.
Kelompok
ini, tidak melulu mengutamakan keuntungan namun bagaimana bisa menghasilkan
karya dan meningkatkan kesadaran peduli lingkungan. "Setidaknya, kita
telah memberikan pemahaman pada warga daripada membuang atau membakar sampah
plastik mending dibikin suatu produk yang bernilai ekonomis. Lingkungan asri,
hobi tersalurkan dan bisa menghasilkan duit," ungkapnya.
Anggota
Pastati Jaya, telah mendapatkan bantuan dua unit mesin jahit dari KKI Warsi.
Selain itu, para anggota juga berharap adanya pembekalan berupa pelatihan dan
bantuan modal dari pemerintah. "Selama ini kami baru belajar otodidak,
jika mendapatkan pembekalan dari ahlinya tentunya produk kami lebih bernilai
dan berkualitas," sebutnya.
Sementara,
Walinagari Pasir Talang Timur, Solbetri mengatakan kegiatan para kaum perempuan
cukup memberikan inspirasi bagi masyarakat. "Insyaallah, kedepan kita
bakal menjadikan sebagai salah satu Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) dan di
2018 bakal dianggarkan untuk pemberdayaan dari dana desa. Intinya, kegiatan ini
kita dukung penuh," tutupnya. (fys)
0 comments:
Posting Komentar