27 November 2017

Iran Juara Umum Tour de Singkarak 2017, Indonesia Runner Up



BUKITTINGGI, (GemaMedianet.com) — Kejuaraan balap sepeda internasional yang masuk kalender UCI, Tour de Singkarak (TdS) 2017 resmi berakhir, dan lagi-lagi pebalap asal Iran menjadi yang terbaik pada kejuaraan yang didukung penuh oleh Kementerian Pariwisata.

Pada edisi kesembilan yang finis di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Minggu, (26/11/2017) pebalap asal Timur Tengah menjadi yang terbaik pada kejuaraan ini adalah Khalil Khorshid dari Tabriz Shahrdary Team. Dia terbilang sukses karena menjadi juara saat pertama kali turun di TdS.

Tahun sebelumnya Amir Kolahdouz, yang saat itu memperkuat Pishgaman Cycling Team menjadi juara. Begitu juga dengan Arvin Moazemi yang sukses di 2015. Selain itu ada nama Amir Zargari yang menjuarai edisi 2014. Begitu juga dengan Ghader Mizbani dari Tabriz yang sukses menjadi juara pada edisi 2013, 2010 dan 2009.

Dengan kemenangan ini, Khalil mengaku bangga. Apalagi untuk meraihnya membutuhkan kerja keras setelah rekan satu timnya, Ghader Mizbani harus mengakhiri balapan lebih cepat karena mengalami cedera setelah jatuh di etape kedua yang finis di Sawahlunto.

Pebalap dengan nomor start 45 ini menjadi juara, dan berhak mendapatkan hadiah Rp.100 juta setelah membukukan total waktu 30:12:18 untuk menyelesaikan balapan lebih dari 1.100 km yang terbagi dalam sembilan etape. Balapan ini melalui 18 kabupaten/kota yang ada di Sumatera Barat.

"Saya senang sekali bisa meraih hasil terbaik. Apalagi saya baru pertama kali turun di TdS. Sambutan masyarakat juga luar biasa. Insyaalloh saya akan kembali lagi tahun depan," kata Khalil Khorshid usai menerima medali kemenangan.

Selain menjadi juara umum (yellow jersey), Khalil Khorshid juga dinobatkan sebagai raja tanjakan (polkadot jersey) kejuaraan dengan level 2.2 itu setelah mampu mengumpulkan 92 poin. Poin ini didapatkan setelah melalui titik tanjakan (KOM) yang ada di setiap etape dan salah satu yang tertinggi dia etape lima dari Solok menuju Solok Selatan maupun Embun Pagi.

Khalil selain menjadi juara umum perseorangan juga membawa timnya, Tabriz Shahrdary Team menjadi juara umum tim, dan berhak mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp.120 juta.

Untuk predikat raja sprint TdS 2017 juga direbut oleh pebalap debutan. Robert Muller dari tim Embrace The World Cycling Jerman, adalah pebalap yang sukses meraih poin tertinggi yaitu 77 poin. Selain itu, pebalap dengan nomor start 122 ini juga mampu menjuarai etape pertama dan ketiga.

"Hasil yang cukup bagus di TdS. Saya senang dengan hasil yang saya raih. Saya berharap balapan kedepan jauh lebih baik terutama untuk transfer. Idealnya satu jam saja. Tapi saya akan berusaha untuk kembali tahun depan," kata pebalap asal Jerman itu.

Sementara itu, pebalap Indonesia yang paling sukses dan berhak meraih red white jersey adalah Jamal Hibatulloh dari KFC Cycling Team. Pebalap asal Sumedang Jawa Barat itu membukukan total catatan waktu 30:24:43 dan pada klasemen umum berada diposisi enam.

"Saya sangat berkesan dengan hasil TdS tahun ini. Apalagi saya mampu masuk sepuluh besar klasemen umum. Harapan saya, TdS akan terus ada," kata pebalap dengan nomor start 21 itu.

Selama turun di TdS 2017, Jamal Hibatulloh sukses menjadi juara etape empat yang finis di Ngalau Indah, Payakumbuh. Selain itu juga membantu timnya untuk menjadi tim terbaik kedua secara umum, dan menjadi yang pertama untuk tim asal Indonesia.

Sekretaris Kementerian Pariwisata Ukus Kuswara yang hadir di etape terakhir ini memberikan ucapan selamat pada para pebalap yang menjuarai TdS 2017 kali ini. “Saya berharap para atlit balap sepeda internasional ini bisa menjadi duta pariwisata Indonesia, menceritakan keindahan alam dan budaya Sumatera Barat khususnya pada kerabat maupun penggemar di negara masing-masing,” harap Ukus Kuswara seusai memberikan hadiah kepada para Juara Tour de Singkarak 2017.

Ukus juga menjelaskan, penyelenggaraan event sport tourism TdS 2017 memberikan dampak langsung pada ekonomi masyarakat (direct impact economic tourism), serta media value yang tinggi.

Multiplyer effect pariwisata cukup besar, akan berpengaruh terhadap sektor-sektor lainnya, misalnya pertanian, perdagangan dan juga transportasi. Ini tujuan kita menggenjot sektor pariwisata. Dan Tour de Singkarak ini sebagai sarana promosi efektif untuk pariwisata Sumatera Barat,” ungkap Ukus Kuswara.

Ia juga menjelaskan, sejak 2013 Amauri Sport Organisation (ASO) merekomendasi TdS menjadi kejuaraan mayor di Asia karena mampu menyedot lebih dari satu juta penonton. Ranking TdS tingkat dunia dari jumlah penonton menduduki peringkat ke-5, setelah Tour de France, Giro d’Italia, Vuelta a Espana, Santos Tour Down Under dan Tour de Singkarak.

“Ini prestasi yang perlu dipertahankan Tour de Singkarak, sebagai balap sepeda panutan balap sepeda lainnya yang muncul tahun berikutnya di Indonesia. Dan tentunya sebagai brand kuat ke mancanegara,” ungkap Ukus Kuswara.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengucapkan terima kasih terhadap masyakat Sumatera Barat yang turut mensukseskan Tour de Singkarak 2017 kali ini, dan Pemerintah Kabupaten/Kota Sumatera Barat atas partisipasinya. 

“Dan tentunya pihak kepolisian dan pihak keamanan lainnya yang telah membantu keamanan event TDS kali ini,” ungkap Nasrul Abit.

Nasrul Abit menjelaskan, setelah penyelenggaraan 9 tahun TDS terjadi pertumbuhan positif di Sumatera Barat seperti petumbuhan hotel dari tahun ke tahun. “Pada tahun 2014 tercatat 274 hotel, dan homestay sebanayak 5.588 kamar. Di tahun 2016 meningkat menjadi 339 hotel dan homestay sebanyak 7.799 kamar,” ungkapnya.

Dampak ini tentunya memberikan dampak ekonomi cukup besar bagi masyarakat Sumatera Barat. (pr/em)

0 comments:

Posting Komentar

PRAKIRAAN CUACA

eqmap

SOLOK SELATAN

Iklan

POLDA SUMBAR

iklan

TwitterFacebookGoogle PlusInstagramRSS FeedEmail

Statistic Views

Iklan

iklan

Terkini

Iklan

FACEBOOK - TWEETER

Iklan

BUMN

Iklan

REMAJA DAN PRESTASI

Iklan

iklan

Arsip Blog