SOLSEL, (GemaMedianet.com) — Gudang penyimpanan arsip dan barang pertanian milik Dinas Pertanian Solok Selatan (Distan Solsel) ludes dilalap api sekitar pukul 05.15 WIB di Jorong Koto Tinggi, Kecamatan Sangir, Senin (20/11/2017).
Kejadian diketahui sekira pukul 05.00 WIB Subuh, korban bernama Fatrio Febmi (27) terbangun dan melihat api membesar. Saat itu korban yang juga seorang tenaga honorer dan tinggal di sebelah gudang itu dibangunkan orangtuanya selanjutnya memanggil warga. Tak hanya gudang, api yang berkobar juga melalap dapur rumah korban berukuran 6x4 meter.
"Api kemudian berhasil dipadamkan pihak pemadam kebakaran Solsel. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu," terang Kapolsek Sangir, Iptu Indra pada wartawan.
Sementara, orangtuanya yang juga sebagai penjaga kantor, Eni (60), mengatakan, api berasal dari dalam gudang arsip, dan saat diketahui api sudah mulai membesar karena di dalamnya berisikan bahan yang mudah terbakar. "Ketika diketahui api sudah besar, hanya satu unit sepeda motor dan satu televisi yang berhasil diselamatkan dari rumah. Pertama mengetahui gudang arsip terbakar anak saya, setelah terdengar dinding roboh," ucapnya.
Kepala Dinas Pertanian Solsel, Tri Handoyo mengatakan pihaknya masih melakukan pendataan terkait peristiwa itu. Pihaknya masih melakukan pendataan kerugian dan arsip penting yang ikut terbakar. Hingga saat ini petugas juga masih mencari tahu penyebab kebakaran gudang arsip Dinas Pertanian.
"Saya belum tahu persis kejadiannya. Yang terbakar rumah penjaga kantor. Gudang penyimpanan yang berisi, hand sprayer, sepeda motor yang rusak, komputer rusak, teralis bekas bongkaran ruang, arsip dan lainnya," ujarnya.
Wakil Bupati Solsel, H.Abdul Rahman saat melakukan tinjauan ke lokasi mengatakan, Pemkab Solsel tengah melakukan pendataan terhadap arsip Dinas Pertanian yang terbakar. "Kita data arsip yang terbakar, kalau ada yang masih dibutuhkan dicarikan copyannya," terang Wabup Abdul Rahman.
Ia menyebutkan, ada berkas yang memang sudah saatnya dimusnahkan, tetapi ada juga yang masih dibutuhkan. "Kita yakin arsip yang terbakar ada duplikatnya karena sekarang penyimpanan tidak hanya dengan map kertas. Penyimpanan data sekarang banyak di komputer maupun flasdisk, sehingga kalau cetaknya terbakar masih bisa dibuat lagi," ujarnya.
Wabup juga menympikan, gedung yang terbakar merupakan bangunan lama. "Sementara digunakan sebagai gudang penyimpanan arsip dan barang pertanian," tukasnya. (fys)
0 comments:
Posting Komentar