PADANG,
(GemaMedianet.com) — Festival Seni Qasidah Berskala Besar Tingkat Nasional
ke-22 resmi ditabuh di Lapangan Imam Bonjol, Kota Padang, Ahad (19/11/2017)
malam.
Dirjen
Bimas Islam Kementerian Agama, Prof.Dr.Muhammad Amin bersama Sekretaris Daerah
Provinsi Sumatera Barat, Ali Asmar dan Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah
menabuh gendang tasa menandai pembukaan perhelatan akbar tersebut.
Selain
itu, pembukaan Festival Seni Qasidah yang diikuti 1.767 peserta dari 32
provinsi ini diramaikan dengan parade kafilah, marching band serta penampilan
tarian massal "Salam Diantara Maghrib ke Isya" dari gabungan sanggar
papan atas Kota Padang.
Walikota
Padang Mahyeldi Ansharullah menyebut, kegiatan ini terselenggara karena
dukungan dan kerjasama semua pihak. Juga kepercayaan yang diberikan Dewan
Pengurus Pusat Lembaga Seni Qasidah Indonesia (DPP LASQI) kepada Pemerintah
Kota Padang. "Terselenggaranya kegiatan besar ini tidak lepas dari
dukungan semua pihak serta kepercayaan yang diberikan LASQI Pusat," kata
Mahyeldi.
Menurutnya,
penyelenggaraan festival seni qasidah ini juga menunjang Sumatera Barat sebagai
destinasi wisata halal. Ia juga mengatakan, Kota Padang selaku tuan rumah tahun
ini terbilang istimewa, pasalnya Festival Seni Qasidah ke-22 ini merupakan yang
pertama diselenggarakan pemerintah kota. Sedangkan 21 kali sebelumnya dihelat
pemerintah provinsi. "Padang memberanikan diri menjadi tuan rumah karena memang
memiliki kesiapan untuk iven berskala nasional dan internasional," kata
Mahyeldi.
Meskipun
demikian, katanya, tentu terdapat kekurangan-kekurangan, namun kekurangan
tersebut diharapkan tidak menjadi halangan kesuksesan acara ini. "Kekurangan-kekurangan
pasti ada tetapi diharapkan acara ini terselenggara dengan baik," tukas
Mahyeldi.
Sementara
itu, Dirjen Bimas Islam Kemenag Muhammad Amin mengatakan, Festival Seni Qasidah
merupakan upaya menghidup kesenian-kesenian islami. "Khasanah seni islami
selama ini nyaris dikalahkan seni modern, melalui festival ini kita hidupkan
kesenian islami itu," ujarnya.
Menurutnya,
qasidah sebagai seni dan budaya dalam islam menjadi alat untuk dakwah. Kesenian
dipakai dalam perjuangan bangsa sekaligus mempersatukan umat. "Seni budaya
menjadi alat perjuangan dan alat persatuan seperti festival hari ini,"
sebutnya.
Pada
acara pembukaan ini hadir Ketua Umum DPP LASQI Euis Sri Mulyani dan Ketua DPD
LASQI Kota Padang Harneli Bahar serta para istri gubernur, istri bupati dan
istri walikota dari sejumlah daerah. Festival Seni Qasidah XXII berlangsung
selama sepekan (18-25 November 2017) dengan rangkaian lomba qasidah dan seminar
serta beberapa kegiatan lainnya. (DU/Zal/Joim/rel)
0 comments:
Posting Komentar