PADANG,
(GemaMedianet.com) —
Kasus penelantaran anak atau pembuangan bayi mengundang keprihatinan Pemko
Padang dan stakeholder. Kasus serupa masih berulang, setidaknya ada dua kasus
pada 2017 ini.
Kasus
pertama, seorang wanita yang hamil di luar nikah melahirkan bayi perempuan di
dekat pembuangan sampah. Kasus kedua seorang bayi laki-laki ditinggalkan di
atas kotak infak masjid.
"Kondisi
ini sungguh memiriskan kita semua. Tugas kita untuk mencegah agar kejadian ini
tidak terulang lagi," kata Walikota Padang diwakili Sekda Ir.Asnel, M.Si
dalam seminar tentang perlindungan perempuan dan anak, menyoal kasus pembuangan
bayi di salah satu hotel di Padang, Selasa (31/10/2017).
Asnel
menambahkan, kasus serupa terjadi karena dampak dari pergaulan bebas.
Kebanyakan bermula dari rumah penginapan-penginapan yang tanpa pengawasan.
"Untuk
itu kita menghimbau pemilik penginapan, agar mengawasi langsung usahanya.
Disamping tindakan antisipasi melalui razia-razia yang dilajukan Satpol PP di
wilayah pada rumah kos," ujar Asnel.
Menurutnya,
pembekalan pengetahuan agama sejak dini kepada anak-anak dan remaja adalah
sebuah keharusan agar mereka terhindar dari perbuatan negatif seperti pergaulan
bebas hingga perbuatan keji membuang bayi.
"Kita
dituntut untuk memberikan pengetahuan agama sejak dini kepada anak-anak kita
agar kelak mereka terhindar dari keadaan yang tidak diinginkan," imbuhnya.
Sementara
itu, Kepala Dinas Perberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Padang, Heryanto Rustam,
mengatakan seminar ini digelar guna mencari solusi, masukan-masukan dan
tanggapan dari stakeholder untuk kasus tersebut.
"Seminar
mengangkat tema menyoal kasus pembuangan bayi ini guna membedah kasus ini
dengan mendengarkan tanggapan dan pencegahannya dari semua pihak secara
bersama-sama," ujarnya.
Pada
seminar ini, DP3AP2KB selaku penyelenggara menghadirkan narasumber dari
Kapolresta, Ketua TP PKK, Kepala Kantor Kemenag dan Pemerhati Anak.(rel)
0 comments:
Posting Komentar