YOGYAKARTA, (GemaMedianet.com) — Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah didapuk menjadi narasumber untuk memaparkan kebijakan dan strategi pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) di bidang Cipta Karya.
Pemaparan
itu disampaikan Mahyeldi dalam workshop yang diinisiasi Direktorat Jendral
Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di
Yogyakarta, Selasa (17/10/2017).
Pada
kegiatan yang diikuti utusan dari seluruh provinsi ini, Mahyeldi membeberkan
langkah kebijakan yang dilakukan di Kota Padang. Terutama terkait penanganan
masalah sanitasi dan kebersihan lingkungan.
"Banyak
yang telah dilakukan di Kota Padang terkait sanitasi. Ada Gerakan Kecamatan
Bersih atau Gerkasih, juga penerapan Perda penanggulangan sampah, revitalisasi
drainase serta memksimalkan penyaluran air bersih," kata Mahyeldi saat
diwawancarai.
Pencapaian
untuk kebutuhan air bersih di Kota Padang, dikatakan Mahyeldi sudah lebih dari
90 persen. "Capaian untuk air bersih, Alhamdulillah, sudah lebih dari 90
persen," ujarnya.
Sedangkan
untuk penanganan sampah, Pemko Padang melibatkan ratusan relawan yang
bekerjasama dengan petugas serta aksi-aksi pungut sampah oleh komunitas-oleh
komunitas. Secara bersama-sama membangun kebersamaan dan saling koordinasi
untuk mewujudkan lingkungan yang bersih.
"Koordinasi
dan kebersamaan yang dibangun dalam menciptakan lingkungan bersih ini
mengantarkan Kota Padang kembali meraih Adipura," ungkap Mahyeldi.
Di
sisi lain, untuk penataan perumahan dilakukan rehab rumah yang didanai banyak
pihak diantaranya Baznas, bantuan dari kementerian, serta pihak ketiga. "Pembangunan
rumah tidak layak huni milik warga kurang mampu adalah bagian perbaikan
sanitasi lingkungan yang dilakukan melalui Baznas dan bantuan pihak
ketiga," katanya.
Mahyeldi
menambahkan, masalah sanitasi dilakukan bersama dengan melibatkan masyarakat.
Pemko Padang memiliki banyak kesempatan berkomunikasi dengan masyatakat melalui
kegiatan setiap Jumat yang disebut Jumling. Kesempatan ini dimanfaatkan untuk
mendengarkan keluhan, masukan sekaligus kritikan warga terkait masalah -
masalah lingkungan.
"Kita punya banyak kesempatan berkomunikasi dan berdialog dengan masyarakat. Kesempatan ini kita menerima masukan, sekaligus kritikan yang disampaikan warga yang umumnya berkaitan dengan sanitasi. Baik tentang jalan, drainase, maupun terkait pelayanan air bersih," tukas walikota. (rel)
"Kita punya banyak kesempatan berkomunikasi dan berdialog dengan masyarakat. Kesempatan ini kita menerima masukan, sekaligus kritikan yang disampaikan warga yang umumnya berkaitan dengan sanitasi. Baik tentang jalan, drainase, maupun terkait pelayanan air bersih," tukas walikota. (rel)
0 comments:
Posting Komentar