SOLSEL,
(GemaMedianet.com) — Rumah Sakit Umum Daerah Solok Selatan (RSUD Solsel)
menggelar expo akreditasi dalam rangka menghadapi penilaian akreditasi khusus
Rumah sakit (Rumkit) di aula RSUD setempat baru-baru ini.
Penilaian
akreditasi dilaksanakan pada pekan kedua Desember 2017 oleh tim pusat. Selain
itu, juga dilakukan penandatanganan pakta integritas terkait kesiapan penilaian
akreditasi tersebut oleh Kepala Dinas Kesehatan Solsel, Novirman, Direktur RSUD
Solsel, Medri Idaman dan para dokter serta pejabat lingkup Rumkit itu.
Kepala
Dinas Kesehatan Solsel, Novirman menyatakan akreditasi sudah berproses sejak
2010 namun masih status bersyarat hingga 2017. "Kegiatan ini bersumber
dari dana alokasi khusus dan APBD Solsel. Akreditasi berguna untuk meningkatkan
standar pelayanan Rumkit terhadap pasien dengan standar penilaian empat kelompok kerja (Pokja) dengan target harus lulus pada Desember nanti," katanya.
Untuk
itu, imbuhnya, semangat akreditasi tersebut harus dilakukan seluruh jajaran
mulai dari pimpinan RSUD hingga penjaga kantin dan petugas parkir untuk
meningkatkan standar pelayanan bagi masyarakat. "Petugas harus paham akan hak dan
kewajiban yang harus dijalankan baik untuk pasien, pengunjung dan petugas
sendiri. Setidaknya ada sekitar 550 orang yang terlibat dalam proses akreditasi
ini. Pegawai PNS sampai honorer," lanjutnya.
Untuk
mendapatkan sertifikat akreditasi katanya, adalah dengan melakukan pembenahan
administrasi, fasilitas, standar dan prosedur pelayanan serta kompetensi tenaga
kesehatan di RSUD Solsel. "Semoga pelayanan RSUD kian waktu dapat membaik.
Kami diberi waktu dua bulan untuk pembenahan. Setelah itu tim akreditasi dari
Jakarta akan turun untuk melakukan penilaian. Jika memenuhi persyaratan dari 4
pokja saja, maka kita akan dinyatakan terakreditasi," tukuknya.
Direktur
RSUD Solsel, Medri Idaman mengatakan empat Pokja yang akan dinilai pada
akreditasi diantaranya, Pokja Pengendalian dan Pencegahan Infeksi(PPI), Hak
Pasien dan Keluarga (HPK), Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) dan Pokja
Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS). "Sejauh ini terkait persiapan
penilaian telah dipenuhi dan target harus lulus sehingga perlu semangat
akreditasi," ujarnya.
Menurutnya
persiapan yang dilakukan adalah bimbingan teknis (bimtek) dari rumah sakit yang
telah terakreditasi. Kemudian, pembenahan pelayanan dan administrasi yang
melibatkan tim pokja, panitia serta standar pelayanan lainnya. “Akreditasi
bertujuan pada peningkatan pelayanan dan keselamatan pasien yang terjamin. Kita
sudah memenuhi 4 pokja dari 15 pokja yang akan dinilai agar bisa mendapatkan
akreditasi tersebut," kata Medri Idaman.
Ia
menambahkan, di Indonesia ada sekitar 500 lebih RSU milik pemerintah dan dari
jumlah itu baru sebagian yang sudah mengantongi akreditasi versi 2012. “Kita
kini berusaha untuk mendapatkan akreditasi tersebut sesuai misi memberikan
pelayanan kesehatan yang profesional, sebab kesembuhan pasien merupakan
kebanggaan," tukas Medri mengakhiri. (Rel/Fys)
0 comments:
Posting Komentar