BUKITTINGGI, (GemaMedianet.com)
— Api menghanguskan seribuan lebih petak toko di
Pasar Ateh Bukittinggi, Senin (30/10/2017) pagi tadi. Ribuan pedagang
berhamburan menyelamatkan barang dagangannya. Kebakaran ini merupakan bencana
terbesar sepanjang tahun ini.
Mendengar
kabar Pasar Ateh terbakar, Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo
langsung bertolak menuju lokasi. Meski saat itu agenda kerjanya cukup padat di
Padang, akan tetapi Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi)
wilayah Sumatera, yang juga putera asli Agam ini menyempatkan diri untuk
melihat langsung kondisi Pasar Ateh.
Tiba
di Pasar Ateh, api memang telah padam. Mahyeldi menyusuri tiap sudut pasar.
Bahkan menemui pedagang yang masih terlihat sibuk menyelamatkan barang yang
tidak terpanggang. Mahyeldi pun nampak memberi semangat kepada pedagang yang
menjadi korban.
Pasar
Ateh memang merupakan tempat belanja terbesar di Sumatera Barat. Pasar ini
pernah menjadi primadona. Terutama sekitar tahun 1980-an hingga awal 2000-an.
Waktu itu, berlibur di Bukittinggi terasa kurang lengkap jika tak berbelanja di
Pasar Ateh.
Terbakarnya
Pasar Ateh mengakibatkan denyut perekonomian berhenti. Pedagang kehilangan
tempat berdagang dan barang dagangannya. “Destinasi belanja terbesar terhenti,”
kata Walikota Padang di lokasi petak toko terbakar.
Mahyeldi
menyebut, dengan terjadinya musibah kebakaran di Pasar Ateh, otomatis kegiatan
jual beli tidak bisa dilanjutkan. Mahyeldi berharap, ke depannya Pasar Ateh
akan lebih baik lagi dari sebelumnya. “Semoga Pasar Ateh ke depan makin baik,”
harap Mahyeldi.
Sementara
itu, untuk memadamkan api, puluhan mobil pemadam kebakaran dari sejulah daerah
berdatangan. Termasuk dari Kota Padang. Mereka saling bahu-membahu memadamkan
“Si Gulambai”.
Siang
harinya, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno juga datang ke lokasi
kebakaran. Gubernur sempat memuji langkah dan upaya Walikota Bukittinggi dalam
memindahkan pedagang ke jalan Perintis. Ditaksir kerugian akibat kebakaran ini
mencapai Rp.1,5 triliun. (Charlie/Hms)
0 comments:
Posting Komentar