SOLSEL,
(GemaMedianet.com)
–Wahana
Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumbar menyebutkan izin pendakian Gunung
Kerinci melalui Solok Selatan (Solsel) bakal menjadi daya tarik bagi wisatawan
minat khusus. Hal ini diungkapkan Direktur Walhi Sumbar, Uslaini, Senin (30/10/2017).
Uslaini
mengatakan dengan adanya izin pendakian melalui Solsel akan berdampak positif
sebab, masyarakat atau pemkab setempat yang selama ini menjaga kawasan tersebut
mendapat manfaat ekonomi dari pembukaan jalur itu. "Sehingga bisa meningkatkan
kunjungan wisatawan minat khusus," imbuhnya.
Uslaini
tidak menampik jika bakal ada dampak negatif, karena adanya penambahan
aktivitas di kawasan tersebut. "Hal ini bisa diminimalisir pengelola
dengan membuat atau menjalankan aturan ketat pada pengunjung," tambahnya.
Selain
itu, disebabkan Gunung Kerinci masuk kawasan konservasi maka harus ada izin
dari BKSDA atau BB TNKS untuk memasuki wilayah itu, dengan cara mengurus Surat
izin masuk kawasan konservasi (Simaksi). "Saat mengurus Simaksi,
pengunjung atau pendaki akan diberi arahan terkait prosedur dan peraturan
kawasan konservasi. Secara pribadi, saya setuju masyarakat dilibatkan dalam
mengelola kawasan sehingga mereka (masyarakat.red) mendapatkan manfaat ekonomi.
Jika sudah begitu, masysarakat akan sukarela menjaga kawasan dari aktivitas
perusakan lingkungan," tandasnya.
Sementara,Pegiat
Pariwisata Sumbar, Yulnofrins Napilus mengatakan salah satu dari empat pilar
utama pembangunan yang menjadi prioritas pemerintah untuk dikembangkan adalah
sektor pariwisata. "Solsel memiliki potensi itu. Selain Saribu Rumah Gadang (SRG) dan Gua Batu Kapal (GBK), Solsel juga punya
potensi pendakian gunung. Bu Menteri LHK,Siti Nurbaya sudah bilang bahwa untuk
mendukung program pariwisata asal persyaratan teknis dan prosedur dipenuhi bakal
didukung," katanya.
Kemudian,
jalur lama pendakian gunung Kerinci via Kresik Tuo tidak akan mengurangi jumlah
dan minat para pendaki. "Harusnya lebih nambah dan jadi menarik. Menarik
karena para pendaki biasanya selalu ingin mencoba jalur baru. Sedikit sekali
yang mendaki berulang-ulang dari lokasi atau jalur yang sama," ucapnya.
Sementara,
Kasi Pengelolaan Kawasan Strategis dan Destinasi Kepariwisataan, Dinas Budaya
dan Pariwisata Solsel, Aig Wadenko menyatakan, pihaknya telah melakukan
beberapa persiapan jelang izin keluar. Diantaranya, posko pengunjung, pintu
gerbang dan tiketing. "Kita juga telah mendapatkan pelatihan bagi potter
atau pemandu gunung dari Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia dan Kementerian
Pariwisata terkait kesiapan pemandu lokal nantinya," terangnya.
Ia
berharap, peningkatan akses jalan sepanjang 3,5 km menuju posko pendakian yang
telah dianggarkan melalui APBD-Perubahan 2017 bisa mempermudah akses pendaki
nantinya. "Semoga saja setelah revisi oleh gubernur nantinya, akses
tersebut bisa dikerjakan langusung," harapnya.
Sebelumnya,
Balai Besar Taman Nasional Kerinci Sebelat (BB TNKS) menyatakan izin pendakian
gunung Kerinci melalui Bangun Rejo, Solsel bakal keluar pada Desember 2017. Hal
itu dikatakan Kepala BB TNKS, Arief Toengkagie. "Jelang proses revisi
zonasi selesai, pada November nanti kita akan adakan konsultasi publik dengan
melibatkan pihak provinsi Sumbar, pemkab Solsel dan Pesisir Selatan," kata
Arief. (fys)
0 comments:
Posting Komentar