Ketua Bidang Luar Negeri PWI Teguh Santosa bersama Sekretaris Eksekutif ACJA Wang
Domei
|
BEIJING,
(GemaMedianet.com) —
Forum Wartawan OBOR diharapkan tidak sekadar menjadi alat kepentingan Republik
Rakyat China (RRC) untuk mendominasi kawasan dan negara-negara yang menjadi
partner China dalam Inisiatif One Belt
One Road (OBOR).
Forum
yang didirikan oleh asosiasi wartawan dari 30 negara dalam pertemuan di
Beijing, Senin siang (16/10/2017) itu juga diharapkan dapat berperan sebagai
wadah yang mempertemukan berbagai kepentingan masyarakat di berbagai negara
tersebut.
Hal
itu antara lain disampaikan Ketua bidang Luar Negeri Persatuan Wartawan
Indonesia (PWI) Teguh Santosa yang ikut hadir dalam pertemuan pembentukan Belt and Road Journalist Forum atau
Forum Wartawan Sabuk dan Jalan di Beijing.
"Ketika
bulan Juli lalu kolega kami dari ACJA (All China Journalist
Association/Persatuan Wartawan Tiongkok) datang ke Jakarta dan memperkenalkan
inisiatif ini, saya langsung mengatakan bahwa ini adalah inisiatif yang baik.
Dengan memiliki asosiasi seperti ini kita dapat saling menyampaikan kepentingan
negara dan masyarakat kita dalam kerangka kerjasama," ujar Teguh Santosa
dalam pertemuan yang diselenggarakan di Media Center di Beijing.
Pertemuan
pendirian Forum Wartawan Sabuk dan Jalan dipimpin oleh Sekretaris Eksekutif
ACJA Wang Domei. Adapun Ketua Umum ACJA Zhang Yannong dalam pertemuan itu
membacakan draft Deklarasi Forum Wartawan Sabuk dan Jalan.
Sebelum
draft deklarasi disetujui, peserta pertemuan diminta memberikan pandangan dan
pendapat. Teguh yang juga Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI)
mendapat kesempatan berbicara pada sesi kedua.
"Kami
juga berharap Forum Wartawan Sabuk dan Jalan tidak bersifat satu arah dan hanya
menerima kepentingan China di tanah kami, tetapi juga untuk saling berbagi
kepentingan, tidak hanya antara Indonesia dan China, tetapi juga antara sesama
anggota Forum," kata Teguh menambahkan.
Pengajar
mata kuliah politik Asia Timur pada Jurusan Hubungan Internasional di
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, itu juga
mengatakan bahwa kerjasama antarnegara dalam berbagai kerangka tidak bisa tidak
membutuhkan keterlibatan perusahaan media dan wartawan.
"Mereka
inilah jembatan yang menghubungkan negara dan masyarakat. Dengan melibatkan
media dan wartawan, pandangan masyarakat terhadap pelaksanaan Insiatif OBOR
dapat diketahui. Ada pandangan positif tentang hal ini, tetapi di saat
bersamaan juga ada banyak pertanyaan dari masyarakat. Tugas Forum ini adalah
untuk mengumpulkan semua pertanyaan itu dan memberikan jawaban yang dapat
dijadikan pegangan di tengah masyarakat," katanya lagi sambil menambahkan
setelah ini perlu segera dimatangkan program konkret Forum Wartawan Sabuk dan
Jalan.
Seperti
namanya, Forum Wartawan Sabuk dan Jalan didirikan untuk mendukung pelaksanaan
Inisiatif One Belt One Road (OBOR) yang ditawarkan pemerintahan Xi Jinping
kepada negara-negara yang terkoneksi dalam apa yang disebut sebagai jalur sutra
baru dari Asia Timur hingga benua Eropa, Afrika dan Amerika. Dalam deklarasi
pendirian disebutkan, bahwa Forum ini akan mengerjakan berbagai program untuk
meningkatkan kapasitas wartawan demi memperkuat pondasi kerjasama pembangunan.
Forum
Wartawan Sabuk dan Jalan mengadopsi empat prinsip, yakni perdamaian dan
kerjasama, keterbukaan dan inklusifitas, pembelajaran bersama, serta keuntungan
bersama.
Selain
Teguh Santosa, peserta yang mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan pandangan
antara lain Menteri Informasi Laos yang juga Presiden Asosiasi Wartawan Laos
Savankhone Razmountry, Wakil Presiden Asosiasi Wartawan Vietnam Ho Quang Loi,
Direktur Departemen Luar Negeri Persatuan Wartawan Rusia Timur Shafir, Wakil
Presiden Asosiasi Wartawan Thailand Mongkol Bangprapa, Ketua Asosiasi Wartawan
Polandia Marek Traczyk, Wakil Presiden Konfederasi Wartawan Turki Mevlut Yeni,
Presiden Persatuan Wartawan Bulgaria Snezhanka Todorova, dan Presiden Persatuan
Wartawan Nigeria Oduola Abdulwaheed Odusile. (*/rel)
0 comments:
Posting Komentar