Pada kesempatan itu Wakil Walikota Padang mengatakan, tujuan diadakannya kegiatan itu adalah mengevaluasi terhadap berbagai kegiatan-kegiatan forum yang telah dilakukan selama ini. Kemudian untuk melihat apakah kehidupan kerukunan umat beragama di Kota Padang khususnya, berjalan dengan baik, sudah kondusif, serasi, dan saling menghargai.
Berbagai persoalan bisa dibahas, jika dikaitkan dengan tujuan apa sesunggguhnya makna kehidupan atau kerukunan umat beragama itu. Tentu sangat relevan, apabila melihat perkembangan-perkembangan terhadap kondisi sekarang. Bisa saja kerukunan umat beragama itu terjadi hal-hal yang menimbulkan atau rusaknya kerukunan antar umat beragama, mungkin karena hubungan antar Pemerintah.
“Kita berharap melalui kegiatan ini bisa tercipta kondisi yang kondusif di Kota Padang, apalagi di Minangkabau kearifan lokal sangat membantu kehidupan antar umat beragama. Tau raso Jo pareso, tau kato di nan ampek, lamak dek awak katuju dek urang, raso dibaok naik pareso dibaok turun dan dima bumi dipijak disitu langik dijunjung,” ulasnya.
Rapat kali ini tidak saja untuk kepentingan internal dari Forum Komunikasi Nahdlatul Ulama (FK NU), tapi juga sebaliknya bisa memberikan masukan-masukan kepada pemerintah, karena peran pemerintah sangat strategis, maka menjadi kewajiban pemerintah dalam menjaga kehidupan kerukunan umat beragama. “Mudah-mudahan sangat bermanfaat untuk melihat ke depan dan saat ini,” tukas Emzalmi.
Sementara itu menurut Pimpinan Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Kota Padang, Yultel Hadi, dengan adanya rapat koordinasi akan melahirkan sebuah pemikiran, pemasukan untuk Pemerintah Kota Padang. “Alhamdulillah ini sebuah bukti, bahwa di Kota Padang daerahnya aman, tentram, hidup rukun, hidup nyaman kita buktikan kepada orang pusat dan kita perlihatkan keanekaragaman kita hidup di Kota Padang,” katanya.
0 comments:
Post a Comment