Indah Febriyola |
PADANG,
(GemaMedianet.com)
– Kita
mungkin sering mendengar penyakit yang bisa menular melalui hubungan seksual
atau hubungan kelamin. Istilah penyakit 'Raja Singa' sudah tidak asing lagi
rasanya. Ya, Sifilis alias 'Raja Singa' merupakan penyakit yang kerap terjadi
akibat hubungan seksual menyimpang, penderitanya umumnya kaum adam yang sering
gonta-ganti pasangan bercinta. Namun, apakah masyarakat benar-benar tahu
mengenai penyakit tersebut?. Penyakit sifilis termasuk Penyakit Menular Seksual
(PMS).
Untuk
diketahui, PMS merupakan infeksi atau penyakit yang ditularkan melalui hubungan
seks (oral, anal, vagina). Infeksi tersebut menyerang alat kelamin tanpa gejala
selama tiga pekan. Ternyata, tidak hanya menyerang alat kelamin, PMS juga dapat
menyerang mata, mulut, saluran pencernaan, hati dan bahkan organ otak.
Seperti
penyakit, HIV/AIDS dan Hepatitis B juga disebabkan oleh hubungan seksual.
Setiap individu sangat menakuti jenis penyakit tersebut, sebab mengakibatkan
kematian secara perlahan. Di Indonesia, jumlah penderita penyakit ini termasuk
tinggi. Kelompok resiko yang rentan terinfeksi tentunya adalah individu yang
kerap 'jajan' atau gonta-ganti pasangan,
alias punya kebiasaan perilaku yang tidak sehat.
PMS
secara medis diketahui penularanya melalui hubungan kelamin. Yang ditularkan
dari satu orang ke-orang lain saat berhubungan badan. Tempat terjangkitnya
penyakit tersebut tidak semata-mata pada alat kelamin saja, tetapi dapat
terjadi diberbagai tempat diluar alat kelamin.
Mari
kita kenal gejala dan cara pengobatan salah satu jenis PMS yang umum terjadi yakni,
sifilis merupakan penyakit yang disebabkan oleh 'Treponema pallidum'. Penularan
melalui hubungan seksual, melalui vaginal, rektum, anal maupun oral. Namun,
sifilis tidak menular melalui peralatan makan, tempat dudukan toilet, knop
pintu, kolam renang, dan tukar-menukar pakaian.
Penderita
sifilis akan merasakan dampak setelah tiga pekan bakteri memasuki tubuh.
Infeksi sifilis terbagi menjadi empat tahapan utama, antara lain. Pertama,
sifilis Primer adalah, penderita mengalami gejala yang dimulai dengan lesi atau
luka pada alat kelamin. Lesi bisa terjadi di dalam dan di sekitar mulut. Luka
yang terjadi berbentuk seperti gigitan serangga tapi tidak menimbulkan rasa
sakit. Pada tahap ini, apabila individu yang terinfeksi, kembali melakukan
hubungan seksual dengan pasangan berbeda. Mengakibatkan penularan sangat mudah
terjadi. Luka ini bertahan selama 1-2 bulan. Pada akhirnya, lesi ini akan
sembuh tanpa meninggalkan bekas.
Kedua,
sifilis Sekunder. Penderita akan mengalami ruam merah serukuran koin kecil dan
biasanya ruam ini muncul pada telapak tangan dan telapak kaki. Gejala lain yang
mungkin muncul adalah demam, nafsu makan menurun, radang tenggorokan dan kutil
kelamin. Fase ini bisa bertahan selama satu hingga tiga bulan.
Ketiga,
sifilis Laten. Setelah fase sifilis sekunder, sifilis seakan-akan menghilang
dan tidak menimbulkan gejala sama sekali. Masa laten ini bisa bertahan sekitar
dua tahun sebelum kemudian lanjut ke masa yang paling berbahaya dalam infeksi
sifilis yaitu sifilis tersier.
Terakhir,
sifilis Tersier, jenis infeksi ini tidak terobati. Sebab, sifilis akan
berkembang ke tahapan akhir. Pada tahap ini, infeksi bisa memberi efek yang
serius pada tubuh. Beberapa akibat dari infeksi pada tahapan ini adalah
kelumpuhan, kebutaan, demensia, masalah pendengaran, impotensi, dan bahkan
kematian jika tidak ditangani.
Sifilis
paling mudah menular pada fase sifilis primer dan sekunder. Jika Anda merasa
terinfeksi sifilis, segeralah periksakan diri ke dokter atau klinik spesialis
penyakit kelamin untuk memastikan diagnosis terhadap sifilis. Makin cepat
sifilis diobati, makin kecil kemungkinan sifilis berkembang menjadi penyakit
yang serius.
Nah,
untuk pencegahan penyakit sifilis ada beberapa langkah yakni, tidak melakukan
hubungan seksual menyimpang. Mengggunaan kondom dapat mengurangi resiko
penularan penyakit. Pastikan toilet yang digunakan higenis dan hindari
penggunaan toilet duduk di tempat umum. Terakhir, segera obati bila ada keluhan
seperti gejala yang di atas.
Untuk
cara pengobatan penyakit sifilis yaitu, menggunakan antibiotik seperti suntikan
penisilin digunakan untuk mengobati sifilis. Jika sifilis diobati dengan benar,
tahapan sifilis yang lebih parah bisa dicegah. Hindari hubungan seksual sebelum
memastikan infeksi sifilis benar-benar hilang, yaitu sekitar 2 minggu setelah
pengobatan selesai. Semoga kita terhindar dari penyakit ini, Amiin. (*)
Oleh
: Indah Febriyola
(Mahasiswa
Ilmu Kesehatan Masyarakat)
0 comments:
Posting Komentar