SOLSEL,
(GemaMedianet.com)
– Air Nira
yang berasal dari Pohon Aren yang biasanya menjadi bahan untuk pembuatan tuak,
ternyata bisa dimanfaatkan untuk produksi Gula Aren yang sekarang banyak
diminati oleh pasar, baik dalam maupun luar negeri. Di Solok Selatan (Solsel) sendiri, banyak terdapat potensi ribuan Pohon
Aren yang bisa dimanfaatkan untuk itu.
"Berdasarkan
data yang kami rangkum di lapangan, terdapat 3103 batang Pohon Aren di 3
kecamatan, yakni Koto Parik Gadang Diateh
(KPGD), Sungai Pagu, dan Pauh Duo. Bahkan jumlah ini
belum termasuk Pohon Aren yang berada di 4 kecamatan lainnya di Solok
Selatan," terang Efendi Muharram, Pimpinan UMKM Minang Palm Sugar yang berlokasi di Kecamatan KPGD Kabupaten Solsel ini.
Ia menyebutkan, potensi ekonomi pohon aren untuk satu pohon bisa menghasilkan 15-20 liter per hari, bahkan bisa lebih, dan akan terus berproduksi hingga 4-5 tahun kedepannya, dengan harga sekarang Rp.4.000 per liter.
Menurut Efendi, terdapat 4 aspek yang bisa dikembangkan dalam produksi Gula Aren ini, yakni Aspek pemberdayaan ekonomi masyarakat, Aspek lingkungan, Aspek kesehatan, serta Aspek sosial keagamaan.
Poin poin tersebut di atas disampaikan ketika menerima kunjungan Kepala BPOM Sumbar, Drs.Zulkifli, A.Pt beserta jajarannya, Asisten I Setdakab Solsel Fidel Efendi, Asisten II Epli Rahmat dan OPD terkait, serta puluhan petani Aren di aula Kantor Camat KPGD, Sabtu (15/7/2017).
"Inshaa Allah, produk Aren kita di Solok Selatan melalui UMKM Minang Palm Sugar akan ikut serta dalam acara Indonesian Weekend And Join Business yang dilaksanakan di Potters Field Park London tanggal 21 s/d 23 juli 2017," ujarnya.
Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh KBRI London yang didukung oleh Kementerian Pariwisata, Pendidikan dan kebudayaan, Perindustrian dan Koperasi UMKM Republik Indonesia
Ia menyebutkan, potensi ekonomi pohon aren untuk satu pohon bisa menghasilkan 15-20 liter per hari, bahkan bisa lebih, dan akan terus berproduksi hingga 4-5 tahun kedepannya, dengan harga sekarang Rp.4.000 per liter.
Menurut Efendi, terdapat 4 aspek yang bisa dikembangkan dalam produksi Gula Aren ini, yakni Aspek pemberdayaan ekonomi masyarakat, Aspek lingkungan, Aspek kesehatan, serta Aspek sosial keagamaan.
Poin poin tersebut di atas disampaikan ketika menerima kunjungan Kepala BPOM Sumbar, Drs.Zulkifli, A.Pt beserta jajarannya, Asisten I Setdakab Solsel Fidel Efendi, Asisten II Epli Rahmat dan OPD terkait, serta puluhan petani Aren di aula Kantor Camat KPGD, Sabtu (15/7/2017).
"Inshaa Allah, produk Aren kita di Solok Selatan melalui UMKM Minang Palm Sugar akan ikut serta dalam acara Indonesian Weekend And Join Business yang dilaksanakan di Potters Field Park London tanggal 21 s/d 23 juli 2017," ujarnya.
Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh KBRI London yang didukung oleh Kementerian Pariwisata, Pendidikan dan kebudayaan, Perindustrian dan Koperasi UMKM Republik Indonesia
Kedatangan
rombongan BPPOM sendiri, dimaksudkan untuk memastikan standar kebersihan proses
pembuatan produk Gula Aren tersebut. "Karena produk ini akan dibawa keluar
negeri mewakili Indonesia, maka kita ingin langsung melakukan pemeriksaan ke
lapangan," ujar Kepala BPOM
Asisten
II Setdakab Solsel, H. Epli Rahmat, dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga
dan terima kasih dari Pemkab Solsel atas kerja keras yang dilakukan UMKM Minang
Palm Sugar. "Inilah karya nyata pelaku ekonomi kita di Solok Selatan yang
telah ikut berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat," sebut Asisten II
bangga.
Ia
juga menyampaikan, Pohon Aren yang dulunya tidak terperhatikan, dan cenderung
dianggap kurang berguna, telah mampu dimanfaatkan airnya untuk diproduksi
langsung di sini (KPGD, red) hingga dalam bentuk kemasan yang siap dipasarkan.
Menurutnya,
jika sebelumnya mungkin menjual Air Nira ke pembuat tuak, sekarang tidak perlu
lagi. Karena kedepannya Minang Palm Sugar
siap menampungnya untuk dijadikan Gula Aren. Sehingga potensi kemaksiatan pun
menjadi berkurang. “Kita doakan dan kita dukung bersama, agar UMKM ini semakin
berkembang kedepannya," ucap Asisten Bidang Perekonomian ini mengakhiri.
(okt)
0 comments:
Posting Komentar