PESSEL,
(GemaMedianet.com)
– Sebanyak
115 orang dari berbagai elemen masyarakat Pesisir Selatan (Pessel)
mengikuti sosialisasi tentang bahaya dan ancaman paham radikalisme dan komunisme
yang digelar Pemerintah Daerah (Pemda) Pesisir Selatan di ruang Bappeda Litbang
Painan, Senin(17/7/2017).
Kegiatan
yang dibuka langsung Bupati Pessel Hendrajoni tersebut, dihadiri oleh Ketua
Forum Koordinasi Pencegahan teroris (FKPT) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar)
Prof Syaifulloh, Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Sumbar,
Kapolres Pessel AKBP Feri Herlambang, Dandim 0311 Pessel Letkol inf Setiya
Asmara, para kepala sekolah, pimpinan pondok pesantren, organisasai kemasyarakatan
serta insan Pers beserta undangan lainnya.
Bupati
Pessel Hendrajoni di kesempatan itu mengingatkan, dalam kondisi saat ini setiap
elemen masyarakat harus tetap waspada, mengerti dan memahami serta mengetahui
bahaya paham radikalisme dan komunisme yang mudah tumbuh dan berkembang di
tengah kemajemukan dan keberagaman (Kebhinekaan) masyarakat dan mengancam
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ia
menegaskan, kenyaman dan keamanan lingkungan tidak saja tanggung jawab
pemerintah, namun menuntut peranserta seluruh komponen masyarakat, terutama
dalam masalah pemahaman yang menyimpang, artinya dikhawatirkan bakal terjadi
gangguan yang meresahkan dalam kehidupan masyarakat. “Untuk itu setiap
masyarakat diharapkan harus peduli terhadap lingkungan agar bisa bebas dari
kemungkinan masuknya organisasi terlarang seperti, organisasi ISIS dan lainnya,” ucapnya.
Melalui
kegiatan sosialiasasi ini, sebutnya, peserta
diharapkan ikut ambil andil memberikan pembelajaran, pemahaman kepada
masyarakat lingkungannya, sehingga masyarakat bisa mengetahui tentang bahaya
dan ancaman paham radikalisme dan komunisme. “Jika kita kurang waspada terhadap
lingkungan, mungkin saja bahaya dan ancaman bisa terjadi di daerah ini,”
ulasnya
Sementara
Kapolres Pessel, AKBP Feri Herlambang dalam materinya, menitik beratkan
kepada bahaya terorisme yang harus
diwaspadai, seperti gerakan organisasi ISIS merupakan organisasi
terlarang, dan keberadaannya sudah
merambah ke berbagai negara, organisasi ini jelas sangat berpengaruh terhadap
keamanan dan kenyamanan masyarakat.
Upaya
untuk mengantisipasi agar organiasasi ini tidak masuk ke daerah ini, menuntut kepedulian masyarakat untuk selalu melakukan pengawasan terhadap
lingkungan. Kemudian, jangan membiarkan orang yang tidak dikenal dan tidak
jelas identitasnya untuk berdomisili di daerahnya. “Untuk itu peran pemerintah
secara bersama harus bersinergi dengan masyarakat serta konsisten melakukan pemantauan dan pengawasan
lingkungan guna terciptanya kenyamanan masyarakat,” terangnya.
Hal
yang sama juga disampaikan Dandim 0311 Pessel, Letkol Inf Setiya Asmara. Menurutnya,
kepedulian masyarakat dalam meningkatkan kewaspadaan terhadap lingkungan perlu
dilakukan sejak dini oleh semua lapisan masyarakat. “Terutama menyikapi
perkembangan dan meningkatnya ancaman terorisme terhadap keutuhan NKRI,”
tukasnya. (don)
0 comments:
Posting Komentar