SOLSEL,
(GemaMedianet.com)
– Dukungan
pemerintah daerah dalam bentuk aturan pada suatu objek wisata akan memperkuat
pariwisata. Seperti aturan tentang dilarangnya membuang sampah di sepanjang
jalur pendakian gunung. Hal itu tentu akan sangat membantu upaya pemerintah
untuk mencapai target 20 juta wisatawan mancanegara di tahun 2019 mendatang.
Penegasan itu disampaikan Asisten Deputi Bidang
Wisata Petualangan Kementerian Pariwisata (Asdep Wisata Petualang Kemenpar),
Amalia Yunita dalam ekspos potensi wisata Solok Selatan di ruangan kerja
Bupati, Selasa (25/7/2017).
Kedatangan Asdep Wisata Petualang Kemenpar mengunjungi
Solok Selatan (Solsel) juga serangkaian dengan upaya Tim Geopark guna meneliti
Goa Batu Kapal di daerah pemekaran tersebut
Begitu juga untuk kawasan Saribu Rumah Gadang di
Kenagarian Muara Labuh Kecamatan Sungai Pagu, keasliannya harus dipertahankan. “Wisatawan ke sana tidak akan melihat Rumah
Gadang yang dibuat dari semen, namun yang dicari wisatawan adalah Rumah Gadang yang
benar-benar asli dan terbuat dari kayu,” harapnya.
Disamping itu, sebutnya lagi, juga ada daya
tarik lain bagi wisatawan, seperti permainan tradisional, tarian-tarian
tradisional.
Amalia Yunita menyebutkan, tidak terlalu masalah
apabila jarak yang ditempuh wisatawan ke Solok Selatan mencapai 4 jam
perjalanan dari pusat ibukota provinsi. Bahkan, menurutnya, hal itu akan lebih
bagus karena wisatawan bisa menikmati beberapa objek wisata lainnya sebelum
mencapai Solok Selatan. “Misalnya, wisatawan dapat menikmati dulu kebun teh di Alahan
Panjang, lalu Danau Di atas, sehingga tidak terasa terlalu lama untuk mencapai Solok
Selatan,” ungkapnya.
Sementara Bupati Solok Selatan H. Muzni Zakaria
mengatakan, bahwa pemerintah daerah mendukung sepenuhnya untuk mewujudkan
objek-objek wisata yang bagus di Solok Selatan. “Tentu, salah satunya dari segi
anggaran,” tuturnya.
Bupati menekankan, pemerintah daerah akan
memfokuskan pengembangan Kawasan Wisata Saribu Rumah Gadang dan Goa Batu Kapal
sebagai destinasi
unggulan.
Jadikan Geopark
Satu Kesatuan Dengan Potensi Wisata
Ketua Asosiasi Goa Wisata Indonesia, Cahyo Alkantana
menyebutkan, yang terpenting dalam Geopark adalah bagaimana mengemas
menjadikannya satu kesatuan yang sangat bagus dan manarik. Dalam upaya
mengembangan Geopark harus mempunyai nama yang kuat, sehingga wisatawan
tertarik datang ke Solok Selatan. Ia mencontohkan, Kota Bandung yang mempunyai
sebutan “Bandung diciptakan ketika tuhan tersenyum”
Masih menurut Cahyo Alkantana, Solok Selatan brand-nya Gunung Kerinci yang merupakan
gunung api tertinggi di Asia Tenggara. Ini magnet yang sangat kuat sekali di sini,”
ungkapnya.
Ia juga menyampaikan, Geopark merupakan satu
kesatuan yang menghimpung seluruh potensi wisata di suatu daerah, di Solok
Selatan ini ada Gunung Kerinci, Goa, Arung Jeram, Rumah Gadang, serta tarian
tradisional.
Cahyo berharap, nantinya ada zonasi khusus dalam
suatu goa. Artinya, ada wilayah tertentu yang tidak bisa diakses oleh sembarangan
orang, “Untuk itu harus ada pembagian wilayah dalam goa, ada yang untuk umum,
adventure dan profesional,” pungkasnya. (okt/hms)
0 comments:
Posting Komentar